Hal itu merupakan uraian yang didasari pada hadits berikut ini:"Diriwayatkan dari Anas r.a., Â Rasulullah Saw., bersabda: Ada lima perbuatan yang menghapus pahala puasa, yaitu: Berbohong, menggunjing, mengadu domba, bersumpah palsu, dan memandang dengan syahwat.".
Dari penjelasan di atas, sangat jelas dan tegas, bahwa kelima hal yang dipaparkan oleh hadits tersebut sangatlah merugikan muslim yang melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Mengapa demikian?
Hal itu dikarenakan, kelima poin perusak amalan puasa Ramadhan tersebut, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sifat kemunafikan.
Ini sangat bertentangan dengan tujuan dari diperintahkannya puasa Ramadhan bagi muslim, yaitu sifat taqwa.
Perintah puasa Ramadhan yang sangat mulya tersebut seharusnya memberikan dampak yang baik pula kepada para pelaksananya.
Jika dengan melaksanakan puasa Ramadhan, namun kita sebagai muslim tidak bisa menjaga kemurnian dan kemuliaan nilai dari tujuan ibadah tersebut, maka amalan yang kita lakukan akanah sia-sia.
Sebagaimana hadits Nabi yang artinya:"Berapa banyak orang yang berpuasa, tetapi tidak mendapatkan apa-apa (dari puasanya itu) selain lapar dan haus.".
Oleh karenanya, kita harus senantiasa bersungguh-sungguh menjaga amalan puasa Ramadhan kita dengan menghindari kelima hal itu.
Agar ibadah yang kita laksanakan, ada dalam keberkahan dan keridhoan dari Allah Swt., serta hati kita mendapatkan kesucian dari pancaran keutaman amalan puasa Ramadhan.