Pertanyaan kedua; "Apa yang kurang dari program-program pengembangan literasi yang selama ini telah dilaksanakan?" Dan pertanyaan ketiga; "Bagaimana proses monitoring dan evaluasi terhadap program-program pengembangan literasi yang selama ini telah dilaksanakan?". Ketiga pertanyaan ini, insyaaAllah akan menjadi acuan penulis untuk menulis artikel bertemakan literasi di edisi selanjutnya.Â
Pembahasan yang penulis bahas dalam artikel ini, merupakan upaya penulis untuk mengajak para pembaca merenung dan sama-sama memiliki kepedulian terhadap perkembangan dunia literasi di Indonesia. Sebab, banyak permasalahan bangsa Indonesia, khususnya dalam aspek moral, disebabkan karena aspek literasi Indonesia yang tidak sehat/rendah.Â
Penulis: Muhammad Shiddiq
Catatan: Edisi Artikel ini ditulis, melanjutkan pembahan dalam artikel penulis edisi pertama yang berjudul "Dunia Literasi Indonesia Pasif?", dalam artikel Kompasiana, tanggal 19 Oktober 2022.
Sumber rujukan:
1. Buku
Solihin, Lukman. Dkk. 2019. Indeks Aktivitas Literasi Membaca 34 Provinsi. Jakarta: Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Artikel
Agustina. 2021. "Indeks Aktivitas Literasi Membaca Peserta Didik dan Prestasi Akademik: Studi Korelasi Pada 34 Provinsi di Indonesia". Dalam Jurnal Analisa Pemikiran Insan Cedekia. Volume IV, no. 2 (2021) 64-71. Medan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H