Mohon tunggu...
MUHAMMAD SAUQI
MUHAMMAD SAUQI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Analisis Produk Domestik Regional Bruto (PRDB) Lapangan Usaha Dan Dinamika Jumlah Penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2014-2023

22 Desember 2024   18:48 Diperbarui: 22 Desember 2024   18:48 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kabupaten Tajung Jabung Timur Diolah, 2024

 A. Analisis data PDRB dan Kependudukan

 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan ukuran penting yang menunjukkan nilai total barang dan jasa yang dihasilkan di suatu daerah dalam periode tertentu. PDRB tidak hanya mencerminkan aktivitas ekonomi, tetapi juga berfungsi sebagai indikator kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi, yang diukur melalui PDRB, dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk investasi, konsumsi, pengeluaran pemerintah, dan neraca perdagangan. Di sisi lain, jumlah penduduk berperan krusial dalam mempengaruhi PDRB. Pertumbuhan jumlah penduduk dapat meningkatkan permintaan barang dan jasa, sehingga mendorong produksi dan pertumbuhan ekonomi. Berikut adalah tabel dan Grafik PDRB Atas Dasar Harga Konstan dan Berlaku.

Tabel.1 PDRB Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi Tahun 2014-2023.

 

Grafik.1 PDRB Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi 2014-2023.

Data Olah Sendiri, 2024
Data Olah Sendiri, 2024

Tabel. 2 PDRB Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi Tahun 2014-2023.

 

Kabupaten Tanjung Jabung Timur diolah, 2024
Kabupaten Tanjung Jabung Timur diolah, 2024

Sumber Kabupaten Tanjung Jabung Timur,  diolah, 2024

Grafik. 2 PDRB Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi Tahun 2014-2023

Data olah Sendiri, 2024
Data olah Sendiri, 2024

Berdasarkan Tabel dan Grafik PDRB di atas dapat diketahui bahwa adanya perbedaan diantara PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan PDRB Atas Dasar Harga Konstan. Pada PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Penurunan yang terjadi pada tahun 2015 dan 2020 mungkin dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti fluktuasi ekonomi makro atau dampak dari bencana alam. Peningkatan yang signifikan dari tahun 2016 hingga 2022 menunjukkan adanya pemulihan dan pertumbuhan yang kuat dalam perekonomian daerah, kemungkinan didorong oleh pengembangan sektor-sektor utama, seperti pertanian dan industri. Sedangkan, PDRB Atas Dasar Harga Konstan Pertumbuhan yang lebih lambat pada harga konstan menunjukkan bahwa meskipun ada kenaikan nominal dalam PDRB, pertumbuhan riil mungkin tidak sejalan dengan inflasi atau faktor eksternal lainnya. Hal ini mengindikasikan tantangan yang harus dihadapi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

 

Tabel. 3 Jumlah Kependudukan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi Tahun 2014-2023.

BPS Kabupaten Tanjung Jabung Timur Olah, 2024
BPS Kabupaten Tanjung Jabung Timur Olah, 2024

Grafik. 3 Jumlah Kependudukan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi Tahun 2014-2023.

Grafik Jumlah Penduduk
Grafik Jumlah Penduduk

Dari tabel dan grafik di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dari tahun 2014 - 2023. Adapun peningkatan jumlah penduduk paling tinggi terjadi pada tahun Tahun 2020 mencatat jumlah penduduk tertinggi, yaitu 229.813. Peningkatan yang signifikan juga terlihat dari tahun 2019 ke tahun 2020, yang mungkin dipengaruhi oleh faktor-faktor migrasi, kelahiran, atau perubahan demografis lainnya. Pada tahun 2016, jumlah penduduk turun menjadi 209.402, yang merupakan angka terendah selama periode tersebut. Penurunan ini bisa jadi disebabkan oleh faktor sosial atau ekonomi, meskipun perlu analisis lebih lanjut untuk menentukan penyebab pastinya. Pada tahun 2016, jumlah penduduk turun menjadi 209.402, yang merupakan angka terendah selama periode tersebut. Penurunan ini bisa jadi disebabkan oleh faktor sosial atau ekonomi, meskipun perlu analisis lebih lanjut untuk menentukan penyebab pastinya.

B. PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi

Tingkat Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Tanjung Jabung Timur Pada Sektor Lapangan Usaha Berdasarkan Harga Konstan pada periode Tahun 2014 -- 20123 adalah sebagai berikut :

Tabel 4. Peningkatan PDRB Kabupaten Tanjung Jabung Timur Menurut Lapangan (Miliar Rupiah)

Sumber: Kabupaten Tajung Jabung Timur Diolah, 2024
Sumber: Kabupaten Tajung Jabung Timur Diolah, 2024

Lapangan usaha sebagai sumber pendapatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terinci dalam 17 sektor. Ke 17 sektor tersebut adalah 1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan  Terdapat tren peningkatan yang konsisten dari tahun 2014 hingga 2023, dengan nilai PDRB meningkat dari 2105.15 milyar rupiah menjadi 3040.40 milyar rupiah. Hal ini menunjukkan pertumbuhan yang stabil dalam sektor ini, yang mungkin dipengaruhi oleh peningkatan produktivitas dan inovasi dalam teknik pertanian. 2. Pertambangan dan Penggalian Sektor ini menunjukkan fluktuasi yang signifikan, dengan nilai tertinggi pada tahun 2014 (9779.15 milyar rupiah) dan penurunan pada tahun 2020 hingga 2023, di mana nilainya berada di sekitar 9427.02 milyar rupiah. Penurunan ini mungkin disebabkan oleh penurunan harga komoditas atau penurunan permintaan global. 3. Industri Pengolahan Terdapat peningkatan yang perlahan dan stabil dari tahun 2014 hingga 2023, dari 1102.19 milyar rupiah menjadi 1271.72 milyar rupiah. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa sektor industri pengolahan tetap berkontribusi positif terhadap PDRB meskipun pertumbuhannya tidak secepat sektor lain. 4. Pengadaan Listrik dan Gas Sektor ini menunjukkan pertumbuhan yang sangat lambat, meningkat dari 1.73 milyar rupiah menjadi 2.81 milyar rupiah. Meskipun jumlahnya kecil, pertumbuhan ini penting untuk mendukung sektor lain yang lebih besar. 5. Konstruksi Terdapat peningkatan yang signifikan dari 568.44 milyar rupiah pada tahun 2014 menjadi 938.97 milyar rupiah pada tahun 2023. Ini menunjukkan adanya investasi yang kuat dalam infrastruktur, yang penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. 6. Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Sektor ini juga menunjukkan pertumbuhan yang stabil, dari 648.15 milyar rupiah menjadi 1122.27 milyar rupiah. Peningkatan ini mencerminkan pertumbuhan konsumsi domestik yang kuat. 7. Transportasi dan Pergudangan Sektor ini menunjukkan pertumbuhan moderat, dari 142.37 milyar rupiah menjadi 223.04 milyar rupiah. Peningkatan ini penting untuk mendukung distribusi barang dan mobilitas masyarakat. 8. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Terdapat pertumbuhan dari 39.72 milyar rupiah menjadi 66.23 milyar rupiah. Meskipun kecil, sektor ini penting untuk mendukung pariwisata dan ekonomi lokal. 9. Informasi dan Komunikasi Sektor ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, dari 161.79 milyar rupiah menjadi 310.36 milyar rupiah. Hal ini mencerminkan kemajuan teknologi dan digitalisasi yang semakin pesat. 10. Jasa Keuangan dan Asuransi Pertumbuhan moderat terlihat di sektor ini, dari 99.80 milyar rupiah menjadi 133.41 milyar rupiah. Sektor ini penting dalam mendukung investasi dan stabilitas ekonomi. 11. Real Estate Terdapat tren peningkatan yang konsisten dari 68.08 menjadi 109.92 dalam periode yang ditunjukkan. Ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dan mencerminkan meningkatnya permintaan terhadap properti dan investasi real estate. 12. Jasa Perusahaan Sektor ini juga menunjukkan pertumbuhan yang stabil dari 140.34 di awal periode menjadi 218.38 di akhir. Lonjakan yang paling mencolok terjadi di tahun-tahun terakhir, yang mungkin dipengaruhi oleh peningkatan aktivitas bisnis dan layanan perusahaan. 13. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Peningkatan dari 225.00 menjadi 300.97 menunjukkan bahwa sektor ini tetap vital dan mengalami pertumbuhan meskipun mungkin lebih lambat dibandingkan sektor lainnya. Peningkatan ini dapat terkait dengan program-program sosial yang lebih baik dan peningkatan pengeluaran pemerintah. 14. Jasa Pendidikan Dengan angka awal 367.30 yang tumbuh menjadi 523.89, sektor pendidikan menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik. Ini mencerminkan peningkatan investasi dalam pendidikan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan berkualitas. 15. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Meskipun ada fluktuasi, sektor ini tetap menunjukkan pertumbuhan dari 55.54 menjadi 94.66. Pertumbuhan ini mungkin dipicu oleh peningkatan kesadaran akan kesehatan dan layanan sosial yang lebih baik. 16. Jasa Lainnya Sektor ini menunjukkan pertumbuhan moderat dari 36.71 menjadi 54.69. Meskipun tidak setinggi sektor lain, ini menunjukkan keberadaan dan pentingnya jasa-jasa tambahan dalam mendukung perekonomian. 17. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) PDRB mengalami pertumbuhan yang konsisten dari 15549.50 menjadi 17850.36. Ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan, perekonomian daerah terus berkembang. Pertumbuhan PDRB yang stabil mencerminkan kekuatan dari sektor-sektor utama yang berkontribusi terhadap perekonomianSecara keseluruhan, PDRB Indonesia menunjukkan tren pertumbuhan yang positif dengan kontribusi signifikan dari sektor pertanian, perdagangan, dan konstruksi. Penurunan di sektor pertambangan menunjukkan perlunya diversifikasi ekonomi dan peningkatan investasi di sektor-sektor lain. Penting untuk terus mendorong inovasi dan investasi di sektor-sektor yang menunjukkan pertumbuhan tinggi, seperti informasi dan komunikasi serta jasa pendidikan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun