Dina akhirnya menyadari bahwa ia harus menerima kenyataan bahwa kejadian yang telah terjadi, tidak dapat diubah dan ia harus hidup dengan mengenang kenangan indah bersama Rizky. Meski begitu, ia tetap menyimpan benda yang dapat membawanya kembali ke masa lalu, sebagai kenang-kenangan yang berharga dari kisah cintanya yang tragis di Kota Banjarmasin.
Dina tidak bisa menghapus rasa sedih dan penyesalannya akan peristiwa yang menimpa Rizky. Seiring waktu, ia semakin terobsesi untuk mengubah takdir masa lalu dan menghindari kecelakaan tragis tersebut.
Dina pun sering kali memanfaatkan benda aneh yang dimilikinya untuk kembali ke masa lalu. Setiap kali ia kembali ke masa lalu, ia berusaha memperbaiki kesalahan yang pernah dilakukannya, namun setiap tindakan yang ia lakukan malah semakin memperburuk kondisi di masa sekarang.
Akhirnya, Dina menyadari bahwa ia harus menghentikan obsesinya untuk mengubah masa lalu dan menerima takdir yang telah ditetapkan. Ia sadar bahwa Rizky adalah kekasihnya yang dicintainya dengan tulus dan ia tidak ingin kehilangan kenangan indah bersama Rizky hanya karena rasa penyesalan yang tidak berujung.
Dina memutuskan untuk membuang benda aneh tersebut dan membiarkan takdir berjalan sebagaimana mestinya. Meski begitu, rasa kehilangan dan penyesalan akan kepergiannya Rizky tetap membekas dalam hatinya.
Namun, suatu hari Dina terbangun di sebuah tempat yang tidak ia kenal. Ia kembali menemukan benda aneh tersebut dan menyadari bahwa ia berada di masa lalu. Namun, kali ini ia berusaha untuk tidak mengubah takdir masa lalu dan hanya menikmati waktu bersama Rizky dengan penuh bahagia dan cinta.
Dina belajar bahwa perjalanan waktu dapat membawa kesempatan untuk melihat kembali kenangan indah di masa lalu, namun ia juga menyadari bahwa mengubah takdir masa lalu dapat membawa konsekuensi yang berbahaya.
Dina pun memutuskan untuk menikmati setiap saat bersama Rizky di masa sekarang, tanpa rasa penyesalan dan obsesi untuk mengubah masa lalu. Ia belajar untuk menerima takdir yang telah ditetapkan dan menikmati setiap momen bersama kekasihnya di Kota Banjarmasin.
Beberapa tahun kemudian, Dina dan Rizky menikah dan menjadi pasangan yang bahagia di Kota Banjarmasin. Meskipun kehilangan Rizky di masa lalu membekas dalam hati Dina, namun ia berhasil memaafkan dirinya sendiri dan menerima takdir yang telah ditetapkan.
Dina dan Rizky menghabiskan sisa hidup mereka bersama-sama, dengan saling mencintai dan mendukung satu sama lain dalam segala hal. Mereka menjadi teladan bagi banyak pasangan di sekitar mereka, dengan cinta dan kesetiaan yang abadi.
Benda aneh yang pernah dimiliki Dina, ternyata diketahui sebagai sebuah artefak penjelajah waktu yang sangat langka dan bernilai. Dina memutuskan untuk menyimpan artefak tersebut dengan aman dan tidak mempergunakannya lagi.