Assalamualaikum, selamat pagi, siang, dan malam sahabat-sahabat penulis dari Komunitas Penulis Berbalas! Saya senang sekali dapat bergabung dengan Event KPB 2023 ini dan berkesempatan untuk membagikan sebuah cerpen yang menceritakan tentang fenomena anak putus sekolah di Indonesia. Semoga karya saya dapat memberikan inspirasi dan kepedulian yang lebih dalam kepada kita semua.
Surya terus menatap langit-langit kamar kosongnya. Hari ini seharusnya ia sudah kembali ke sekolah, tapi ia tidak tahu harus ke mana. Ayahnya meninggal dunia dua bulan lalu dan ibunya harus pergi mencari pekerjaan di kota besar untuk menafkahi keluarga mereka. Surya diharuskan putus sekolah karena tidak mampu membayar uang sekolah dan biaya hidupnya.
Sejak ayahnya meninggal, hidup Surya berubah drastis. Mereka tinggal di sebuah desa kecil di daerah pedesaan dan hanya memiliki kebun kecil sebagai penghasilan utama. Setiap kali panen, mereka berusaha menjual hasilnya di pasar, tetapi kadang-kadang tidak laku. Surya sangat ingin melanjutkan sekolahnya, tapi sekarang ia tidak tahu harus bagaimana.
Surya mencoba untuk mencari pekerjaan untuk membantu ibunya, tetapi di desanya tidak ada pekerjaan yang tersedia. Ia merasa terjebak dalam situasi yang tidak ada jalan keluar. Ia sering merenungkan tentang masa depannya dan merasa putus asa.
Suatu hari, ketika sedang duduk di teras rumah, Surya bertemu dengan seorang guru yang baru saja datang ke desanya. Guru itu memperhatikan Surya dan bertanya tentang keadaannya. Surya akhirnya menceritakan semuanya tentang keinginannya untuk melanjutkan sekolah, tetapi keluarganya tidak memiliki cukup uang.
Guru itu merasa iba melihat Surya dan berbicara dengan ibunya tentang program bantuan untuk anak-anak putus sekolah. Surya mendapat kesempatan untuk kembali ke sekolah dan menerima bantuan dari program tersebut. Ia tidak perlu khawatir lagi tentang biaya sekolah dan dapat belajar dengan tenang.
Surya belajar dengan tekun dan semangat. Ia ingin memberikan yang terbaik untuk keluarganya dan masa depannya. Meskipun ia terpaksa putus sekolah selama beberapa bulan, Surya merasa bersyukur karena ada program bantuan yang membantunya kembali ke sekolah. Ia merasa beruntung karena masih ada orang-orang yang peduli dan empati terhadap nasibnya.
Surya melanjutkan hidupnya dengan penuh keberanian dan tekad yang lebih kuat. Meskipun masa lalunya penuh dengan rintangan, ia belajar untuk tidak menyerah dan terus berjuang. Dalam kehidupannya yang baru, ia terus menempuh pendidikan dan akhirnya lulus kuliah dengan predikat cum laude.
Surya tidak hanya berhasil merubah hidupnya sendiri, tapi juga membuka jalan untuk anak-anak lain yang mengalami nasib yang sama dengannya. Ia berjuang untuk memberikan akses pendidikan yang lebih baik dan kesempatan yang sama untuk semua anak-anak Indonesia.
Setelah lulus kuliah, Surya memutuskan untuk kembali ke desanya dan membantu anak-anak putus sekolah lainnya. Ia mendirikan sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk memberikan bantuan pendidikan dan membuka peluang kerja bagi anak-anak di desanya.
Surya juga aktif memperjuangkan hak-hak anak-anak putus sekolah di tingkat nasional. Ia menjadi aktivis yang vokal dan berbicara di berbagai forum untuk memperjuangkan hak-hak mereka.
Kisah hidup Surya memberikan inspirasi bagi banyak orang. Ia membuktikan bahwa tidak ada yang mustahil jika kita memiliki tekad yang kuat dan terus berjuang. Surya menunjukkan bahwa meskipun hidup kita penuh dengan rintangan, kita bisa mengubah nasib kita sendiri dan memberikan perubahan positif bagi masyarakat kita.
Cerita Surya menunjukkan betapa pentingnya empati dalam membantu anak-anak putus sekolah. Program bantuan seperti yang diterima oleh Surya dapat memberikan harapan dan motivasi bagi anak-anak yang mengalami kesulitan finansial untuk melanjutkan pendidikan mereka. Kita semua dapat memberikan dukungan dan membantu mereka untuk mewujudkan impian mereka.
Terima kasih Komunitas Penulis Berbalas telah memberikan kesempatan bagi saya untuk berbagi kisah ini. Semoga karya ini dapat memberikan inspirasi dan menginspirasi banyak orang. Saya sangat berharap bahwa kita dapat berkontribusi dalam memberikan dukungan dan empati bagi anak-anak yang mengalami kesulitan dalam pendidikan mereka, dan terus bekerja keras untuk menciptakan dunia yang lebih baik bagi mereka. Salam hangat dari saya, dan sampai jumpa di kesempatan berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H