Penjabaran di atas tentu bukan standar kunci dalam menilai serta memaknai seseorang dalam pemahamannya tentang arti cinta. Apalagi aku hanya membaginya dalam ranah usia saja, belum dibagi dengan hal-hal penting lainnya.
Ingat, ini bukan cara mendapatkan cinta. Ini adalah rangkuman perubahan penerjemahan arti cinta berdasarkan usia secara umum menurut saya saja.
Kita tak boleh sakit hati jika harus terpaksa (dalam masalah cinta, misalnya dalam kasus dijodohkan), atau bangga jika sudah berkuasa (misalnya; mendapatkan seseorang yang sesuai selera dan standar sendiri), kenapa?
Karena kita sudah diingatkan oleh hadits:
"Wahai Muhammad, Hiduplah sesukamu (tapi ingatlah) sesungguhnya engkau akan mati. Berbuatlah sesukamu (tapi ingatlah) sesungguhnya engkau akan diberi balasan karenanya. Cintailah siapa yang kamu suka (tapi ingatlah) sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya.
Ketahuilah, kemuliaan seorang mukmin terletak pada shalat malamnya dan kehormatannya terletak pada ketidak-butuhannya kepada manusia.' "
(HR. Ath-Thabrani).
Hati-hati dalam bercinta, hehe...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H