Identitas Buku
Judul Buku          : EKSPEDISI MENANTANG LAUT, Jelajah 48 Pulau Di Madura
Pengarang Buku    : Zarnuji
Penerbit Buku       : JP BOOKS.
Kota Terbit          : Surabaya
Tahun Terbit        : 2012.
Tebal Buku          : 286 halaman.
Sinopsis buku Ekspedisi Menantang Laut, Jelajah 48 Pulau di Madura
Buku "Catatan Petualangan" oleh wartawan senior Jawa Pos Radar Madura ini merupakan bentuk cinta terhadap tanah air khususnya Madura. Setiap deskripsinya mengingatkan pembaca tentang kehidupan di kepulauan yang jarang mendapatkan perhatian. Meskipun hanya menjelajah 48 dari 126 pulau di Madura, namun dapat mengenalkan kembali wajah dan realitas Madura sebenarnya bahkan masyarakat Madura sendiri dan masyarakat Indonesia pada umumnya, bahwa betapa kayanya Madura, juga betapa besar tantangan dan tanggung jawab kita semua untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan Madura. Perjalanan Zarnuji layak diapresiasi setingi-tingginya.
Buku ini menyajikan data yang dibutuhkan untuk memahami lebih baik tentang sejarah, budaya, ekonomi, pendidikan, lingkungan dan kehidupan sosial Madura kepulauan di Kabupaten Sumenep. Asimilasi budaya Madura-Sulawesi (kehidupan yang rukun suku Madura-Bajo-Mandar). Potensi ekonomi seperti perikanan, gas bumi, budidaya mutiara, ombak untuk berselancar, pulau dengan kadar oksigen terbaik di Indonesia dan wisata alam lainnya. Realitas pendidikan formal untuk masyarakat. Tantangan melawan penambangan pasir liar (illegal mining), penebangan pohon liar (illegal logging) yang merusak lingkungan dan kenyataan tentang kesejahteraan serta keadilan sosial masyarakat kepulauan.
Disajikan petualangan penulis dari satu pulau ke pulau yang lain dengan santai dan menarik namun tidak mengurangi kualitas dari buku sebagai referensi pengetahuan. Seperti cerita saat penulis yang terombang-ambing dalam perahu selama berjam-jam bertahan dari serangan hujan badai, sebelum akhirnya berlabuh dengan layar perahu sederhana karena mesin perahu rusak. Berhemat air mandi meskipun air hujan. Mengunjungi pulau-pulau unik; yang memiliki banyak kambing tapi maskotnya adalah burung Kakak Tua, yang mayoritas penduduknya bencong atau janda, yang penduduknya lebih suka memakai bahasa Melayu, yang permainan anak-anak penduduknya adalah berselancar, dll.
Kelebihan Buku
Buku ini dapat menjadi referensi untuk kita semua. Untuk masyarakat, terlebih lagi untuk pemerintah yang sangat diharapkan untuk meningkatkan perhatiannya pada kehidupan masyarakat di kepulauan Sumenep. Terutama ketersediaan air bersih, sarana dan tenaga pendidikan, sarana dan tenaga kesehatan, listrik dan sarana komunikasi.
Kekurangan Buku
Buku ini sangat sedikit penjualannya dan gambar ilustrasi yang terdapat dalam buku ini seharusnya ada di tiap subbab (nama pulau) sehingga memudahkan pembaca dalam memahami isi dan menikmati cerita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H