Mohon tunggu...
Moh. Samsul Arifin
Moh. Samsul Arifin Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka membaca dan menulis apa saja

Saya suka menulis, dan membaca apa saja

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Semak Belukar

11 Januari 2021   23:16 Diperbarui: 12 Januari 2021   17:23 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Atau subuh yang melamar pagi
Diacuhkannya tentara embun

deras menyerbu dedahanan suci

Aku tunas semak-semak belukar
Di tubuhku duri-duri tumbuh kekar
...


Meski tak guna menebak 

kemana jenazah mentari ditanam
Dan hak manusia, 

ialah mendapatkan malam yang tenang
Tanpa nyamuk, tanpa dingin dan tanpa perang
...


Di ujung bibir jendela, rumah tua
Cecer di sudutnya, sisa kopi tegukan baru saja


Sepasang mata menunggu untuk dipandang
Dari kejauhan, 

orang-orang dibuat sibuk dengan cita-cita nya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun