Atau subuh yang melamar pagi
Diacuhkannya tentara embun
deras menyerbu dedahanan suci
Aku tunas semak-semak belukar
Di tubuhku duri-duri tumbuh kekar
...
Meski tak guna menebakÂ
kemana jenazah mentari ditanam
Dan hak manusia,Â
ialah mendapatkan malam yang tenang
Tanpa nyamuk, tanpa dingin dan tanpa perang
...
Di ujung bibir jendela, rumah tua
Cecer di sudutnya, sisa kopi tegukan baru saja
Sepasang mata menunggu untuk dipandang
Dari kejauhan,Â
orang-orang dibuat sibuk dengan cita-cita nya
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI