Mohon tunggu...
Muhammad Samin M. IP
Muhammad Samin M. IP Mohon Tunggu... Jurnalis - Sederhana

Belajar n terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Cahaya Listrik Menembus Rimba Belantara: Komitmen KESDM Terangi Ibu Pertiwi

28 Agustus 2021   23:57 Diperbarui: 28 Agustus 2021   23:59 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cahaya listrik yang ada saat peresmian listrik desa di Jorong Lubuk Labu

73 tahun warga Kampung Jorong Lubuk Labu, Kenagarian (desa adat-red) Banai, Kecamatan IX Koto, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat tak pernah mengenyam cahaya listrik.

Betapa tidak, kampung yang berada di balik rimba belantara itu, hanya ada 60 Kepala Keluarga. Untuk menempuh perjalanan ke kampung tersebut, harus melewati medan yang sulit. Masuk hutan keluar hutan, menembus Rimba Belantara. Jika hujan turun, dipastikan kendaraan tidak akan mampu menempuh jalan tersebut.

Komitmen Kementrian ESDM menerangi Ibu Pertiwi, akhirnya  November 2018 lalu,  Hutan Rimba Belantara Kampung Lubuk Labu tembus Cahaya Listrik.

Muhammad Samin -- Dharmasraya

"Kalau hari telah senja, semuanya menjadi gelap. Bagi warga yang mampu membeli genset atau diesel, kemudian yang tidak mampu akan menyalakan lampu sederhana seperti zaman dulu (lampu teplok). Itu bagi yang mampu beli minyak tanah, apabila tidak mampu ya gelap-gelapan. Itu dulu, sekarang kampung kami sudah ada cahaya, kami tak menyangka listrik akan masuk di kampung kami. Terimakasih pak Bupati, terimakasih pak Presiden, terimakasih Kementerian ESDM, Terima Kasih PLN" Samsuardi Tokoh Masyarakat Lubuk Labu, Nagari Banai, Kecamatan IX Koto, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat.

      

                        *********

TAK TERASA letihnya, setelah menempuh perjalanan menggunakan motor hingga empat jam, dengan kondisi jalan yang memprihatinkan se panjang perjalanan 70 KM, sampailah kami di Jorong (sebutan kampung desa adat-red) Lubuk Labu, Nagari Banai, Kecamatan IX Koto, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat.

Suasana kampung yang begitu Asri, dengan menghirup udara bersih dari pepohonan hutan Lubuk Labu yang hutan berbatas dengan Taman Nasional Kerinci Seblat, Kabupaten Solok Selatan (Sumbar) dan Kerinci (Jambi).

Kami melepas lelah dengan mencoba jernih dan dinginnya air sungai di Kampung tersebut, dan bersama warga menangkap ikan di sungai. Sembari menunggu makan Siang dengan suguhan ikan bakar, salah satu tokoh masyarakat Lubuk Labu, Samsuardi, mulai bercerita, tentang bahagianya warga setelah listrik masuk di kampung mereka.

"Kami alah bisa nonton TV, alah bisa minum ES, alah bisa marasoan cahayo di tangah rimbo. Saraso bamimpi dak mungkin rasonyo, listrik bisa masuak ka kampuang kami, " ujar salah satu warga Kampung Lubuk Labu, Samsuardi (50) dengan khas logat minangnya.

"Kalau diliek dari jauhnyo jarak tampuah, masuak hutan kalua hutan, apolai mancaliak jalan lacah, dak kan mangiro listrik bisa masuak ka kampung kami dengan jumlah penduduk yang saketek, " tambah Samsuardi.

Rasa syukur memang terus dirasakan oleh warga Kampung Lubuk Labu, sejak masuknya listrik tiga tahun yang lalu di kampung tersebut, warga sudah merasa merdeka. Meski masyarakat masih berharap, tidak hanya listrik yang masuk di kampung mereka tetapi juga akses jalan memadai juga tembus kampung mereka ditambah masuknya sinyal HP.

"Listrik alah masuak, kok dapek jalan manuju kampung kami dirancak an. Apo lai ditambah jo sinyal atau jaringan untuak kami biso pulo manalepon. Kalau iko kasadonyo alah ado di kampung kami, yo alah sampurna rasonyo iduik, " harap Samsuardi mewakili masyarakat Kampung Lubuk Labu.

Masuk nya listrik 3 tahun yang lalu, diakui oleh Wali Nagari Banai, Randi Elwarman Rajo Mudo, ia bercerita bahwa warga Jorong Lubuk Labu, sudah bertahun tahun mengharapkan listrik masuk di kampung mereka.

"Komitmen dari pemerintah untuk Indonesia Terang Benderang sudah dibuktikan, Lubuk Labu yang merupakan kampung ditengah hutan belantara sudah merasakan adanya listrik. Atas nama pemerintah paling bawah, kami mengucapkan terimakasih kepada Pak Bupati, Pak Presiden, Menteri ESDM dan PT PLN. Kampung kami saat ini, seratus persen teraliri listrik, " tegasnya.

Selaku pimpinan daerah, Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, dikala meresmikan listrik di Jorong Lubuk Labu mengatakan Jorong Lubuk Labu, kampung terakhir di Dharmasraya yang teraliri listrik

"Alhamdulillah. Listrik sudah menjamah ke seluruh pelosok wilayah. Kini Dharmasraya sudah 100 persen terang benderang," tutur bupati dengan penuh rasa syukur dikala itu.

Bupati juga menyampaikan kepada semua pihak,  terutama kepada pihak PLN atas terselenggaranya berbagai pembangunan sektor kelistrikan di Kabupaten Dharmasraya.

"Saya sangat berterima kasih kepada PLN, Menteri ESDM terutama kepada pak Presiden yang benar benar merealisasikan masuknya cahaya listrik di kampung terpencil ditengah hutan belantara. Disana sudah ada cahaya listrik," tegasnya.

Komitmen KESDM Terangi Ibu Pertiwi

Peresmian Listrik Desa di Jorong Lubuk Labu. Foto-foto humas pemkab Dharmasraya
Peresmian Listrik Desa di Jorong Lubuk Labu. Foto-foto humas pemkab Dharmasraya

Energi Bangkitkan Negeri melalui kelistrikan sudah dibuktikan oleh KESDM melalui PT PLN Persero, kampung di tengah hutan rimba sekalipun sudah diterobos oleh cahaya listrik.

Untuk di kampung Jorong Lubuk Labu, pada Peresmian listrik desa di Jorong Lubuk Labu tersebut, General Manager PLN UIW Sumbar Susiana Mutia, mengatakan kegiatan yang bertemakan "Menerobos Rimba Memberi Cahaya", PLN UIW Sumbar berhasil melistriki 58 pelanggan yang berdomisili di daerah Lubuk Labu di tengah hutan belantara.

" Progres kelistrikan di Kabupaten Dharmasraya khususnya di daerah Jorong Lubuk Labu merupakan salah satu prioritas PLN UIW Sumbar. Meski daerah tersebut berada di tengah hutan belantara, Alhamdulillah kami berhasil menembus cahaya di hutan belantara tepatnya di Kampung Lubuk Labu, akhirnya masyarakat disana merasakan artinya kemerdekaan sesungguhnya, "tandasnya.

Dengan demikian secara perlahan komitmen KESDM terangi Ibu Pertiwi secara merata dengan target di tahun 2022, dipastikan akan segera tercapai.

Dari data yang ada hingga Maret 2021, rasio elektrifikasi mencapai 99,28% dan rasio desa berlistrik sebesar 99,59%. Rinciannya, masih ada 542.124 atau 0,72% rumah tangga yang belum merasakan aliran listrik. Sementara jumlah desa yang belum teraliri listrik sebanyak 346 atau 0,41%.

"Kita sudah rancang, hal tersebut tercantum dalam draft RUPTL [Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik] 2021-2030, bahwa di tahun 2022 kita upayakan rasio elektrifikasi dan rasio desa berlistrik bisa 100 persen," kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana, dalam konferensi pers daring, Jumat (4/6). (Diambil dari release gatra.com)

Rida mengakui, kemajuan upaya melistriki seluruh Indonesia saat ini mengalami perlambatan. Dari akhir 2020 hingga Mei 2021, kenaikan rasio elektrifikasi hanya 0,08%. Menurutnya, hal itu disebabkan domisili masyarakat yang belum menikmati listrik berada di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), sehingga punya tantangan dari kondisi geografi dan demografinya.

 "Yang menjadi perhatian kita adalah yang belum berlistrik. Itu yang kemudian kita kejar, baik untuk rasio elektrifikasi maupun rasio desar berlistrik. Kita pastikan agar akses energi bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia di manapun berdomisili," tegas Rida.

Komitmen KESDM itupun sudah dibuktikan, masyarakat yang berada di Tengah hutan belantara yang semula hanya mimpi untuk mendapatkan penerangan listrik, kini sudah mengenyam cahaya listrik.

Kita yakin KESDM akan terus berkomitmen menerangi Ibu Pertiwi keseluruh pelosok negeri manapun yang ada di Indonesia.

Salam.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun