Mohon tunggu...
Muhammad Samin M. IP
Muhammad Samin M. IP Mohon Tunggu... Jurnalis - Sederhana

Belajar n terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Politik

2013, Bendera GAM Berkibar di Dharmasraya

1 Januari 2013   13:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:41 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memasuki Tahun 2013, Bendera GAM berkibar di Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat. Ups... jangan salah dulu, bendera GAM yang berkibar bukanlah bendera Gerakan Aceh Merdeka, akan tetapi yang berkibar yakni Bendera Gerakan Aspirasi Masyarakat (GAM) Peduli Dharmasraya.

Dimana bendera GAM Peduli Dharmasraya ini terbentuk dikarenakan kekecewaan  masyarakat di tiga Kecamatan Pulau Punjung, Timpeh dan IX Koto terhadap kepemerintahan Bupati Dharmasraya Sumatera Barat.

Dimana  para tokoh masyarakat di tiga kecamatan ini bersepekat untuk mendirikan organisasi Gerakan Aspirasi Masyarakat (GAM) Peduli Dharmasraya sebagai wadah menampung aspirasi masyarakat Dharmasraya.

Pertemuan akbar ini, dipusatkan dikediaman pribadi rumah mantan Wali Nagari IV Koto Pulau Punjung Syafruddin S.Sos di Jalan Bay Pas Pulau Punjung Jorong Nili Nagari Sungai Kambut  Kecamatan Pulau Punjung Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat Jumat (28/12) yang dihadiri sekitar 80 orang yang terdiri dari masyarakat dan tokoh masyarakat Pulau Punjung, Timpeh dan IX Koto.

“Organisasi ini lahir karena masyarakat kecewa dengan pemerintahan Adi Gunawan dan Syafruddin R, banyak sekali ketimpangan yang terjadi dalam pemerintahan Kabupaten Dharmasraya saat ini. Kami bersepakat membantuk wadah organisasi, untuk menampung seluruh aspirasi dari masyarakat Kabupaten Dharmasraya terkait masalah pembangunan yang ada di Bumi Cati Nan Tigo ini," ungkap Ketua Umum GAM Peduli Dharmasraya terpilih Aprison kepada  penulis selesai pertemuan dengan para tokoh masyarakat tiga kecamatan Jumat (28/12).

Ia mengatakan, saat ini pengurus yang telah dibentuk akan mensosialisasikan dan menampung aspirasi seluruh masyarakat di Kabupaten Dharmasraya.

"Kita juga akan membentuk GAM Peduli Dharmasraya disetiap kecamatan, sehingga seluruh masyarakat di Dharmasraya bisa memberikan masukan terhadap pembangunan yang saat ini kami nilai tidak ada

perubahan sejak pemerintahan Adi Gunawan dan Syafruddin R," bebernya.

Ditambahkan Aprison yang juga sebagai moderator dalam pertemuan ini, dimana dalam waktu dekat pihaknya akan kembali mengumpulkan para tokoh masyarakat tidak hanya di tiga kecamatan akan tetapi disetiap perwakilan 11 kecamatan yang ada untuk mencari informasi mengenai pembangunan dan gebrakan yang telah dilakukan oleh pemerintah saat ini.

"Kami menilai Pemerintah gagal dalam membangun daerah, ini dibuktikan banyak ketimpanganpembangunan dan permasalahan yang tidak selesai dalam kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati saat ini. Kami akan mengkritisi semua yang telah dilakukan oleh pemerintah melalui wadah GAM Peduli Dharmasraya yang telah kita sepakati bersama," tandasnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Wakil GAM Peduli Dharmasraya Loni Z, kepada penulis dirinya menuturkan bahwa terbentuknya organisasi atau wadah ini karena kecewanya masyarakat terhadap pembangunan dan kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Dharmasraya.

"Banyak sekali ketimpangan yang terjadi dalam pemerintah Kabupaten Dharmasraya, ada 7 poin yang dibahas dalam pertemuan tokoh masyarakat yang ada ditiga kecamatan, Pulau Punjung, Timpeh dan IX Koto,"jelasnya.

Kata Lon, tujuh poin yang dibahas dalam pertemuan tersebut yakni masalah APBD, dimana dalam APBD 2013 yang telah dianggarkan hampir 70 persen itu terfokus diwilayah Koto Padang arah Gunung Medan. Poin kedua kata Lon, yakni masalah ekonomi, dimana perekonomian Dharmasraya terbesar yakni agreria, akan tetapi yang terjadi dilapangan Sawit dan Karet justru murah. Sementara karet dan Sawit didaerah tetangga jauh lebih mahal dengan Kabupaten Dharmasraya. Namun sayangnya, hal ini tidak disikapi oleh pemerintah.

Poin ketiga terkait masalah penambangan Emas, tidak adanya ketegasan dari pimpinan daerah mengenai tambang emas ini membuat tragedi Aur Jaya terjadi. Masyarakat dan pihak kepolisian diadu, sementara pemerintah diam dengan kondisi ini tidak jelas kemana arah dari pertambangan emas ini legal atau illegal. Seharusnya pemerintah, memperjuangkan aspirasi masyarakatuntuk bersama-sama agar pertambangan emas ini dicarikan solusi agar antara masyarakat dan aparat keamana tidak terjadi bentrok seperti yang terjadi di Aur Jaya.Point Keempat ketimpangan dalam pembangunan infrastruktur, dimana dalam poin ini pemerintah dalam membangun bukan azas kepentingan masyarakat akan tetapi kepentingan politik dan pribadi lebih diutamakan. Point kelima terkait permasalahan pembangunan sport center yang dianggap belum perlu untuk saat ini untuk Kabupaten Dharmasraya dan point keenam pembentukan wadah yang tergabung dalam Gerakan Aspirasi Masyarakat Peduli Dharmasraya dan terakhir yakni pertemuan lanjutan dengan melibatkan tokoh masyarakat di 11 kecamatan yang ada dengan agenda membentuk GAM Peduli Dharmasraya setiap kecamatan.

"Pengurus sementaraGAM Peduli Dharmasraya telah ditunjuk, pengurus yang telah diamanahkan ini diminta untuk bergerak dan mengumpulkan massa dalam pertemuan lanjutan yang kemudian hari akan ditentukan," tandasnya. salam (***)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun