Skenario Baru Bentuk Poros Baru
Oleh : Muhammad Samin SS
Head to Head antara Jokowi dan Prabowo nampaknya tidak akan terjadi dalam Pilpres 2014, sebab saat ini masih ada empat partai yang masih belum menentukan sikap arah koalisi yang akan dibangun dalam Pilpres 2014 yakni Partai Demokrat, Golkar, Hanura dan PKS.
Jokowi yang diusung dari PDI Perjuangan, telah mantap berkoalisi dengan Partai NasDem dan PKB. Meski belum menentukan siapa pendamping dari Jokowi. Santer dibicarakan calon kuat pendamping Jokowi ada nama mantan Wapres RI yang juga Ketua PMI Jusuf Kalla, Ketua KPK Abraham Samad dan Mantan Ketua MK Mahfud MD.
Begitu juga dengan Prabowo yang diusung dari Partai Gerindra telah memantapkan diri untuk berkoalisi dengan PAN dan PPP, bahkan Prabowo telah menentukan pendamping yakni Ketua PAN Hatta Radjasa yang telah mundur dari Kabinet SBY-Bodieono yakni Menteri Perekonomian karena telah yakin menjadi pendamping Prabowo dalam Pilpres 2014.
Sementara 4 partai lagi, saat ini masih belum juga menentukan sikap kemana arah koalisi yang akan dibangun atau membentuk poros baru juga masih tanda tanya. Manuver politik terus dilakukan, mencari kawan juga telah dilakukan. Ntah kemana arah koalisi yang akan dibangun oleh empat partai politik yang masih belum menentukan sikap ini.
Partai Demokrat
Partai Demokrat sejauh hari telah melakukan konvensi Capres, saat ini juga belum menentukan sikap bahkan kembali menunda pengumuman yang seharusnya diumumkan hari ini namun sampai saat ini siapa yang akan diusung dari Partai Demokrat masih misterius. Bahkan malah timbul satu nama diluar peserta Konvensi Partai Demokrat yakni Raja dari Kota Pelajar yang merupakan Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubowono, akan diusung oleh Partai Demokrat untuk menjadi Capres dalam Pilpres 2014. Artinya sejumlah nama peserta konvensi akan tersingkir dan konvensi dinilai sia-sia saja.
Partai Golkar
Partai Golkar yang jauh-jauh hari juga telah mengusung Abu Rizal Bakrie yang akrab dipanggil Ical juga langkahnya terhenti, bahkan menurunkan tarif siap untuk jadi Cawapres juga belum menentukan sikap kemana arah koalisi akan dibangun.
Sejumlah manuver politik telah dilakukan oleh Ical, jika sebelumnya siap mendampingi Prabowo dan berkoalisi dengan Gerindra kembali terhenti dilakukan. Ical kembali melakukan pendekatan dengan Megawati dan telah bertemu dengan Jokowi diberbagai momentum. Bahkan Ical mengatakan bahwa Golkar siap untuk berkoalisi dengan PDI Perjuangan, dengan tarif tanpa syarat. Sebab untuk menjadi wakil Jokowi, tidak terbuka lebar.