Mohon tunggu...
Muhammad Samin M. IP
Muhammad Samin M. IP Mohon Tunggu... Jurnalis - Sederhana

Belajar n terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Belajar Membangun Desa dari Malinau

12 November 2014   08:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:01 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14157298151329608027

Belajar Membangun Desa dari Malinau

[caption id="attachment_353601" align="alignnone" width="283" caption="buku revolusi dari desa. foto-foto kompasiana.com"][/caption]

Identitas buku

Judul

Revolusi Dari Desa

Seri

Ekonomi dan Bisnis

ISBN/EAN

9786020250991 / 9786020250991

Pengarang

Yansen T.P. , M.Si

Penerbit

ELEX MEDIA

Terbit

15 Oktober 2014

Pages

224

Berat

280 gram

Dimensi(mm)

150 x 230

Harga

Rp 54.800,-

Ulusan Buku

Founding Fathers (pendiri bangsa) merumuskan cita-cita bangsa Indonesia menjadi masyarakat adil dan makmur, David Osborne dan Ted Gaebler dalam buku Reinventing Government (1993) yang mengatakan pemerintah bukanlah eksekutor (pelaksana), tetapi sebagai steering atau pengarah, rakyatlah pelaksana pembangunan itu danLester Thurow dalam buku Rethinking the Future yang ditulis Rowana Gibson (1998) mengatakan kekuatan besar adalah akumulasi dari kekuatan kecil. Artinya, jika pembangunan itu digerakkan oleh rakyat dan rakyat memperoleh kesejahteraan maka negara akan kuat dan sejahtera.

Dr Yansen TP Bupati Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara, merupakan pengarang buku revolusi dari Desa yang memiliki konsep saatnya dalam pembangunan percaya sepenuhnya kepada rakyat, ia sebagai pelaku dalam buku ini sehingga buku ini bukan hanya sebatas teori akan tetapi sepenuhnya kisah nyata yang telah ia lakukan dalam membangun Kabupaten Malinau dengan konsep Gerakan Desa Membangun (GERDEMA).

Dr Yansen TP seperti awal penulisan resensi buku Revolusi dari Desa ingin mewujudkan konsep pembangunan para pemikir pembangunan bangsa Indonesia dan dunia yang berorentasi kerakyatan seperti konsep yang digagas oleh Founding Fathers (pendiri bangsa) merumuskan cita-cita bangsa Indonesia menjadi masyarakat adil dan makmur, serta konsep David Osborne dan Ted Gaebler yang ingin menjadikan rakyat sebagai pelaksana pembangunan sertaLester Thurow yang ingin mengatakan bawah pembangunan jika digerakan oleh rakyat maka rakyat akan mendapat kesejahteraan dan jika kesejahteraan telah diraih oleh rakyat maka Negara akan kuat dan sejahtera. Pesan itulah yang akan disampaikan oleh Yansen TP dalam penulisan buku revolusi dari Desa, sehingga konsep GERDEMAia cetuskan dalam program selama ia memimpin Kabupaten Malinau.

Yansen TP berhasil melakukan eksekusi dalam membangun daerah denganmenempatkan rakyat sebagai pelaku utama. Ia telah memberikan kepercayaan penuh kepada masyarakat desa dalam membangun, melalui program GERDEMA yang merupakan sebuah paradigma baru yang ia terapkan dan jarang dilakukan oleh pemerintah yang ada di Indonesia.

Haqul yakin yang ada dalam diri Yansen TP dengan mengikutsertakan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan, telah membuahkan hasil sehingga masyarakat di Kabupaten Malinau ikut serta berpartisipasi dalam membangun desa tentu dengan arahan yang dilakukan oleh Satuan Tugas Gerakan Desa Membangun (Satgas GERDEMA) mulai dari Pejabat di tingkat kabupaten, kecamatan, pengurus penggerak PKK, kepala desa, sekretaris desa dan aparat desa di tujuh Kecamatan Kabupaten Malinau Kalimantan Utara.

Yansen dalam buku Revolusi dari Desa juga memberikan sebuah rancangan kepada kita selaku pembaca atau pemangku kebijakan di seluruh Indonesia yang ingin belajar membangun dari Malinau, sebab dalam buku ini juga Yansen TP memberikansebuah tekhnik merancang pembangunan melalui visi dan misi yang diangkatnya dalam membangun Kabupaten Malinau.

Ia juga membeberkan bahwa sebuah program itu akan dinilai berhasil ketika kita mampu mewujudkan visi yang diangkat secara bersama dengan artian semua stokholder paham dan terlibat secara bersama-sama dengan satu kata yakni mensejahterakan rakyat.

Yansen mencontohkan visi Kabupaten Malinau yakni untuk terwujudnya Kabupaten Malinau yang aman nyaman dan damai melalui Gerakan Desa Membangun. Kemudian ia jabarkan dengan 10 misi daerah, ia tuntaskan dengan empat pilar pembangunan Kabupaten Malinau dan tiga komitmen pembangunan Kabupaten Malinau yang ia cetuskan secara bersama-sama dengan eksekutif dan legislatif.

Yansen kemudian melanjutkan pembahasan buku dalam revolusi dari desa ini dengan menggangkat tema khusus yakni gerakan desa membangun sebuah revolusi dari Desa.

Kalimat awal yang ia ingin sampaikan dalam melakukan gerakan desa membangun yakni dengan memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada rakyat, dari rakyat, oleh rakyat untuk rakyat. Karena semua masalah pembangunan terletak di desa, maka fokus pembangunan harus mulai dari Desa.

Sebuat gagasan revolusi dari Desa ini, ia sampaikan dalam tiga bahasanpertama melakukan dua pendekatan dalam membangun yakni pendekatan top-down sebagai tindak lanjut dari perencanaan teknokratik dan pendekatan bottom-up sebagai tindak lanjut perencanaan partisipatif. Kedua kebijakan pembangunan, termasuk pem bangunan desa, pada dasarnya harus melibatkan jajaran pejabat, baik pejabat politik maupun pejabat karir atau pejabat birokrasi, mulai pejabat di tingkat pusat, tingkat daerah, bahkan hingga pejabat tingkat desa. Ini dilakukan agar adanya satu pemahaman dalam pembangunan dari konsep GERDEMA yang ia usung.

Ketiga ia menyampaikan bahwa program tak akan terlaksana jika tidak adanya dukungan dana yang memadai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah atau sumber pendanaan lainnya. Ketiga hal ini menjadi alat vital bagi pelaku kebijakan untuk membangun daerah, sehingga mampu mewujudkan sebuah pembangunan yang sesuai dengan visi dan misi yang ia angkat dalam membangun Kabupaten Malinau.

Yansen juga memberikan contohnya yang ia telah lakukandalam gerakan desa membangun, pertama yang ia lakukan yakni membangun Malinau dari Desa kemudian ia terapkan dengan filosofi pembangunan malinau dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

Apa yang telah Yansen lakukan ini, ternyata sesuai dengan konsep pemerintah diawal tahun 2014 dengan keluarnya Undang undang baru dengan nomor 6 tahun 2014 tentang desa dan ini mulai berlaku. Apa yang telah dilakukan oleh Yansen, telah tertera dalam UU nomor 6 tahun 2014 ini.

Yansen ingin mengingatkan kepada kita semua, bahwa esensi konsep Gerakan Desa Membangun ini dimulai dengan gerakan itu berasal dari rakyat, gerakan itu dilakukan oleh rakyat dan gerakan itu menghasilkan manfaat untuk masyarakat desa.

Tiga pesan inilah sebenarnya yang ingin disampaikan oleh Yansen dalam buku Revolusi dari Desa Saatnya dalam Pembangunan Percaya Sepenuhnya kepada Rakyat, semua bermuara dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

Buku ini sangat menarik untuk dilahap habis dan dicermati, sebab tindakan nyata dan bukti nyata yang telah dilakukan Yansen diterakan dalam buku ini secara lengkap termasuk dengan foto-foto pendukung yang telah ia lakukan dalam membangun Kabupaten Malinau.

Layak rasanya, kita semua terutama bagi para pemimpin Indonesia dari Sabang sampai Maroeke untuk belajar membangun desa dari Malinau. Apalagi buku ini sangat ringan kata-katanya sangat enak untuk dibaca dan dicermati.

Biografi Pengarang

Dr. Drs. Yansen Tipa Padan, M.Siyang akrab dipanggil Yansen TP lahir di Pa' Upan, Krayan Selatan, 14 Januari 1960 ia merupakan bupati Malinau ke-2 ia dilantik sebagai bupati Malinau bersama dengan Topan Amrullah sebagai wakil bupati Malinau pada tanggal 3 April 2011.

Kekurangan

Cover buku yang ada kurang menarik dan tidak mencerminkan sebuah buku revolusi dari Desa, seharusnya cover buku didesain dengan sebuah revolusi yang datangnya dari salah satu desa yang ada di Kabupaten Malinau.

Dalam pengetikan terdapat kesalahaan di beberapa halaman.

Kelebihan

Buku ini merupakan sebuah buku yang memuat cerita fakta dan realita yang telah dilakukan oleh pengarang, sehingga ketika membaca buku ini kita telah masuk dalam alur dalam setiap halaman.

Buku ini sangat enak dibaca karena menggunakan bahasa sederhana dan mudah dipahami.

Penutup

Dari keseluruhan buku yang tertera dalam Revolusi dari Desa, saatnya dalam pembangunan percaya sepenuhnya kepada rakyat, memberikan sebuah inspirasi bagi kita semua bagaimana konsep dalam membangun daerah.

Diakui atau tidak, selama ini konsep yang telah kita lakukan lebih banyak teori daripada fakta. Sehingga banyak kegiatan yang tidak terlaksana karena hebatnya konsep yang ada, tetapi dalam buku ini mengajarkan dan menceritakan kepada kita semua bahwa konsep sebenarnya dalam membangun daerah yakni membangun diawali dari desa. Dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

Selamat membacasalam revolusi dari Desa.

Muhammad Samin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun