Mohon tunggu...
Muhammad Salman Alparisi
Muhammad Salman Alparisi Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA PRODI S1 GEOGRAFI FAKULTAS FISIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

MAHASISWA PRODI S1 GEOGRAFI FISIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Potensi Pemanfaatan Lahan Basah di Kecamatan Alalak

10 Oktober 2024   17:08 Diperbarui: 10 Oktober 2024   17:10 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama                        : Muhammad Salman Alparisi

Nim                           : 2410416110017

Prodi                         : S1 Geografi

Fakultas                   : FISIP

Universitas             : Universitas Lambung Mangkurat

Matkul                      : Lahan Basah

Dosen pengampu : Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si., M.Si.

Lahan basah, juga dikenal sebagai wetland, adalah ekosistem yang unik dan penting di mana tanahnya jenuh dengan air baik secara permanen maupun sepanjang tahun. Lahan basah mencakup berbagai jenis habitat seperti rawa-rawa, hutan mangrove, dan lahan gambut. Karakteristik utama lahan basah adalah adanya genangan air yang dangkal, yang dapat berupa air tawar, payau, atau asin. 

Lahan basah adalah penyimpan karbon terbesar di Bumi, membantu mitigasi perubahan iklim dengan mengurangi emisi gas rumah kaca. Selain itu, lahan basah menyaring polutan dari air, meningkatkan kualitas air yang mengalir ke sungai dan danau. Dengan menyerap air hujan, lahan basah dapat mengurangi kemungkinan banjir di lingkungan sekitarnya. Lahan basah juga menampung berbagai spesies hewan dan tumbuhan, termasuk beberapa yang langka atau terancam punah. Selain itu, lahan basah sering digunakan untuk pertanian, perikanan, dan pariwisata, yang menghasilkan pendapatan bagi masyarakat lokal.

 Secara keseluruhan, lahan basah adalah ekosistem penting yang mendukung kehidupan manusia dan keberlanjutan lingkungan. Upaya konservasi sangat penting untuk melindungi lahan basah dari kerusakan yang disebabkan oleh pembangunan dan perubahan iklim. Dengan pengelolaan yang bijaksana, kita dapat memastikan bahwa lahan basah tetap berfungsi sebagai sumber kehidupan bagi generasi mendatang. 

Karena lahan basah penting untuk mendukung kehidupan manusia, maka saya melakukan wawancara tentang potensi lahan basah di Kecamatan Alalak, lebih tepatnya 5 kelurahan/desa yang ada di Kecamatan Alalak, tujuan saya melakukan wawancara adalah untuk mengetahui potensi lahan basah yang ada di Kecamatan Alalak.

Berikut ini adalah tiga pertanyaan yang saya berikan kepada setiap responden yang telah saya minta izin untuk meluangkan waktunya  untuk memberikan tanggapan mereka mengenai potensi pemanfaatan lahan basah di Kecamatan mereka tersebut:

1. Apa potensi utama dari kelurahan Anda terkait pemanfaatan lahan basah?

2. Apa saja permasalahan yang dihadapi dalam pemanfaatan lahan basah di kelurahan Anda?

3. Menurut Anda, bagaimana arah pengembangan pemanfaatan lahan basah di kelurahan Anda agar memiliki nilai ekonomi?

Kelurahan Berangas Barat

Responden 1

Bapak Muhammad Rasyidin Ridha berusia 42 tahun, pekerjaan beliau adalah wirausaha, menurut beliau lahan basah di Kelurahan berangas barat memiliki potensi di bidang pertanian dan tambak ikan, karena di Berangas Barat itu sendiri masih banyak lahan kosong ysng bisa di gunakan sebagai lahan pertanian ataupun tambak ikan. Bapak Rasyidin juga menyampaikan tentang permasalahan yang ada di Kelurahan Berangas Barat seperti minimnya irigasi untuk mengairi lahan pertanian. Adapun untuk pengembangan beliau menyarankan untuk membuat sistem irigasi yang baik supaya padi yang di tanam bisa tumbuh subur, agar bisa memiliki nilai jual yang tinggi.

Responden 2

Geotagging
Geotagging


Bapak Norham (35 tahun) warga lokal yang bekerja sebagai pedagang menyampaikan bahwa lahan basah di sini bisa dimanfaatkan untuk pertanian. Namun, beliau mengungkapkan kurangnya pengetahuan tentang cara budidaya yang baik dan sistem irigasi sebagai permasalahan utama. Jadi untuk pengembangan potensi beliau mengusulkan pelatihan bagi petani dan pembuatan sistem irigasi untuk meningkatkan produktivitas.

Desa Beringin

Responden 1

Geotagging
Geotagging

Bapak Rahman berusia 56 tahun beliau bekerja di sebuah tambak ikan patin, beliau bekerja di tambak ikan patin kurang lebih 1 tahunan menurut beliau selama bekerja, tambak ikan patin cukup produktif karena budidaya nya mudah dan waktu panen yang termasuk singkat hanya 5-6 bulan sejak penebaran benih dan memiliki nilai jual yang lumayan. Jadi menurut beliau tambak merupakan potensi lahan basah di Desa Beringin, adapun permasalahan yang sering di alami bapak Rahman adalah serangan hama yang sering merusak hasil tambak. Jadi untuk pengembangan potensi beliau menyarankan untuk membuat lahan kosong menjadi tambak baru.

Responden 2

Geotagging
Geotagging

Bapak Hairul seorang warga lokal, yang berusia 46 tahun dan bekerja sebagai wiraswasta, menurut beliau lahan basah di Desa Beringin memiliki potensi di hortikultural buah limau, karena para warga lokal suka menanam pohon limau baik di depan maupun di samping rumah. Warga lokal biasanya menanam limau hanya untuk di makan sendiri, jadi beliau berpendapat bahwa hasil limau yang di tanam warga bisa memiliki nilai ekonomi jika dikembangkan lebih lanjut. Masalah yang terjadi di Desa Beringin adalah matinya pohon limau entah karena penyakit atau kurangnya nutrisi untuk pohon. Jadi untuk pengembangkan beliau menyarankan untuk diadakannya sosialisai tentang cara budidaya pohon limau yang baik.

Desa Pulau Alalak

Responden 1

Geotagging
Geotagging

Bapak Asnawi seorang warga lokal berusia 32 tahun bekerja sebagai security, menurut beliau potensi lahan basah yang ada di Desa Pulau Alalak ada di sektor pertanian karena di Pulau Alalak masih memiliki lahan kosong untuk membuka lahan pertanian dan juga Desa Pulau Alalak dekat dengan sungai yang mempermudah untuk mengairi sawah. Dan beliau juga mengatakan bahwa masalah yang sering terjadi adalah pembakaran lahan, Para petani sering membakar padi yang telah di panen untuk membersihkan lahan, nah hal itu memiliki efek negatif berupa pencemaran udara. Adapun untuk potensi pemanfaatan beliau mengusulkan untuk memperketat peraturan terkait pembakaran lahan.

Responden 2

Geotagging
Geotagging

Ibu Nurillah warga lokal yang berusia 32 tahun pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. Beliau menyampaikan di Desa Pulau Alalak memiliki potensi, karena Desa Pulau Alalak memiliki sungai kecil hasil kerukan yang bisa digunakan untuk mengaliri pertanian. Adapun permasalahan yang sering terjadi menurut beliau adalah pembakaran padi yang telah di panen, sama seperti hal yang di sampaikan bapak Asnawi.

Desa Pulau Suwangi

Responden 1

Geotagging
Geotagging

Bapak Fauzi berumur 36 tahun adalah seorang pembuat jukung atau perahu kecil, menurut bapak Fauzi Desa Pulau Suwangi memiliki potensi dalam pembuatan jukung dan pertanian. Karena Banjarmasin kota seribu sungai maka banyak yang membeli jukung atau perahu kecil, hal ini sangat menguntungkan bagi para pembuat jukung. Kalo soal pertanian, desa Pulau Suwangi dekat dengan sungai jadi mudah untuk mendapat sumber air untuk sawah. untuk permasalahan yang ada bapak Fauzi menyampaikan bahwa banjir sering terjadi di desa Pulau Suwangi apalagi ketika musim pasang air. Hal ini mempersulit para petani jika ingin menanam padi.

Responden 2

Geotagging
Geotagging

Bapak Taufik adalah seorang warga lokal yang berusia 34 tahun beliau bekerja sebagai buruh. saya menanyakan kepada beliau "paman kalo ulun (saya) boleh tau menurut pian (kamu) apa potensi lahan basah yang ada di Desa Pulau Suwangi." lalu beliau menjawab " menurutku paling yang kawa di hasilkan di Pulau  Suwangi nih paling Pertanian atau menanam buah di muka rumah." Nah menurut saya dari pernyataan bapak tersebut itu sangat masuk akal, knp? Karena di pulau suwangi lahan yang tersedia itu sedikit di karenakan budaya orang di sini itu rumahnya rapat atau mepet satu sama lain. Sehingga lahan yang tersisa itu tidak cukup untuk membuat banyak sawah, adapun permasalahan yang di hadapi di kata bapak Taufik adalah seringnya terjadi banjir apabila musim pasang sungai. Untuk tahap pengembangan beliau berpendapat mungkin pemerintah bisa memberikan para petani bantuan berupa alat ataupun modal untuk para petani agar bisa mengembangkan sawah nya.

Desa Pulau Sugara

Responden 1

Geotagging
Geotagging

Bapak Irwandi warga lokal yang berusia 32 tahun bekerja sebagai buruh. Menurut beliau Desa Pulau Sugara memiliki banyak potensi bisa di sektor pertanian, pertambakan, ataupun perkebunan, karena Desa pulau Sugara. karena Desa Pulau Sugara dekat sungai Barito yang bisa memenuhi pasokan air dari tiga sektor tersebut. Menurut beliau permasalahan pemanfaatan lahan basah yang ada adalah kurangnya minat warga sekitar untuk mengembangkan lahan basah yang ada.

Responden 2

Geotagging
Geotagging

Iqbal warga lokal berusia 25 tahun bekerja di PT ADARO. Kak Iqbal menyampaikan potensi lahan basah yang ada di desa nya adalah pertanian karena dekat dengan sungai mempermudahkan para petani untuk memasok air untuk sawah, sehingga padi mendapatkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhannya. Kak Iqbal juga menyampaikan permasalahan yang ada di desanya, beliau mengatakan bahwa di desa nya sering terjadi banjir jika musim pasang, selain itu kurangnya minat dari warga lokal untuk mengembangkan lahan basah juga merupakan permasalahan yang ada. Untuk pengembangan lebih lanjut beliau menyarankan pemerintah setempat untuk melakukan sosialisai terkait pemanfaatan lahan basah.

Hasil Wawancara

Hasil wawancara yang saya lakukan, saya menyimpulkan bahwa potensi 5 keluharan/desa yang saya kunjungi adalah pada sektor pertanian karena 5 kelurahan/desa tersebut dekat dengan sungai Barito, yang bisa memenuhi kebutuhan air untuk sawah. Adapun kekurangan yang ada pada setiap desa yang saya kunjungi adalah kurangnya sistem irigasi, pembakaran lahan, serta kurangnya minat warga lokal untuk mengembangkan potensi di desanya. 

Kesimpulan

Dari tanggapan yang diperoleh, terlihat bahwa setiap desa memiliki potensi unik terkait pemanfaatan lahan basah. Namun, tantangan seperti kurangnya pengetahuan, infrastruktur, dan dukungan finansial menjadi hambatan dalam pengembangan lebih lanjut. Diperlukan kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah untuk mengoptimalkan potensi tersebut demi kesejahteraan ekonomi masyarakat Kecamatan Alalak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun