Desa Beringin
Responden 1
Bapak Rahman berusia 56 tahun beliau bekerja di sebuah tambak ikan patin, beliau bekerja di tambak ikan patin kurang lebih 1 tahunan menurut beliau selama bekerja, tambak ikan patin cukup produktif karena budidaya nya mudah dan waktu panen yang termasuk singkat hanya 5-6 bulan sejak penebaran benih dan memiliki nilai jual yang lumayan. Jadi menurut beliau tambak merupakan potensi lahan basah di Desa Beringin, adapun permasalahan yang sering di alami bapak Rahman adalah serangan hama yang sering merusak hasil tambak. Jadi untuk pengembangan potensi beliau menyarankan untuk membuat lahan kosong menjadi tambak baru.
Responden 2
Bapak Hairul seorang warga lokal, yang berusia 46 tahun dan bekerja sebagai wiraswasta, menurut beliau lahan basah di Desa Beringin memiliki potensi di hortikultural buah limau, karena para warga lokal suka menanam pohon limau baik di depan maupun di samping rumah. Warga lokal biasanya menanam limau hanya untuk di makan sendiri, jadi beliau berpendapat bahwa hasil limau yang di tanam warga bisa memiliki nilai ekonomi jika dikembangkan lebih lanjut. Masalah yang terjadi di Desa Beringin adalah matinya pohon limau entah karena penyakit atau kurangnya nutrisi untuk pohon. Jadi untuk pengembangkan beliau menyarankan untuk diadakannya sosialisai tentang cara budidaya pohon limau yang baik.
Desa Pulau Alalak
Responden 1
Bapak Asnawi seorang warga lokal berusia 32 tahun bekerja sebagai security, menurut beliau potensi lahan basah yang ada di Desa Pulau Alalak ada di sektor pertanian karena di Pulau Alalak masih memiliki lahan kosong untuk membuka lahan pertanian dan juga Desa Pulau Alalak dekat dengan sungai yang mempermudah untuk mengairi sawah. Dan beliau juga mengatakan bahwa masalah yang sering terjadi adalah pembakaran lahan, Para petani sering membakar padi yang telah di panen untuk membersihkan lahan, nah hal itu memiliki efek negatif berupa pencemaran udara. Adapun untuk potensi pemanfaatan beliau mengusulkan untuk memperketat peraturan terkait pembakaran lahan.