Nama             : Muhammad Salman Alparisi
Nim              : 2410416110017
Prodi             : S1 Geografi
Fakultas          : FISIP
Universitas       : Universitas Lambung Mangkurat
Matkul            : Lahan Basah
Dosen pengampu : Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si., M.Si.
Lahan basah, juga dikenal sebagai wetland, adalah ekosistem yang unik dan penting di mana tanahnya jenuh dengan air baik secara permanen maupun sepanjang tahun. Lahan basah mencakup berbagai jenis habitat seperti rawa-rawa, hutan mangrove, dan lahan gambut. Karakteristik utama lahan basah adalah adanya genangan air yang dangkal, yang dapat berupa air tawar, payau, atau asin.Â
Lahan basah adalah penyimpan karbon terbesar di Bumi, membantu mitigasi perubahan iklim dengan mengurangi emisi gas rumah kaca. Selain itu, lahan basah menyaring polutan dari air, meningkatkan kualitas air yang mengalir ke sungai dan danau. Dengan menyerap air hujan, lahan basah dapat mengurangi kemungkinan banjir di lingkungan sekitarnya. Lahan basah juga menampung berbagai spesies hewan dan tumbuhan, termasuk beberapa yang langka atau terancam punah. Selain itu, lahan basah sering digunakan untuk pertanian, perikanan, dan pariwisata, yang menghasilkan pendapatan bagi masyarakat lokal.
 Secara keseluruhan, lahan basah adalah ekosistem penting yang mendukung kehidupan manusia dan keberlanjutan lingkungan. Upaya konservasi sangat penting untuk melindungi lahan basah dari kerusakan yang disebabkan oleh pembangunan dan perubahan iklim. Dengan pengelolaan yang bijaksana, kita dapat memastikan bahwa lahan basah tetap berfungsi sebagai sumber kehidupan bagi generasi mendatang.Â
Karena lahan basah penting untuk mendukung kehidupan manusia, maka saya melakukan wawancara tentang potensi lahan basah di Kecamatan Alalak, lebih tepatnya 5 kelurahan/desa yang ada di Kecamatan Alalak, tujuan saya melakukan wawancara adalah untuk mengetahui potensi lahan basah yang ada di Kecamatan Alalak.