Mohon tunggu...
Muhammad Salim
Muhammad Salim Mohon Tunggu... Freelancer - freelance

saya merupakan pribadi yang suka menelusuri sejarah dan juga ilmu pengetahuan, khususnya tentang pesantren dan peradabannya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Dwi Mingguan - Modul 3.1 | Pengambilan Keputusan

3 November 2024   21:56 Diperbarui: 3 November 2024   22:12 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam proses pengambilan keputusan baik sebagai guru, kepala sekolah, maupun pengawas, kita dihadapkan dengan berbagai  unsur yang tidak dapat kita hindarkan dalam proses pengambilan keputusan tersebut, dimana unsur-unsur tersebut terdiri dari paradigma, prinsip, nilai-nilai, dan upaya dalam melakukan langkah-langkah pengambilan keputusan serta melakukan refleksi terhadap keputusan yang telah diambil.

1. Paradigma dalam Pengambilan Keputusan

Paradigma dalam pengambilan keputusan merupakan cara pandang yang menjadi dasar bagi kepala sekolah atau pengawas dalam menentukan tindakan yang diambil. Paradigma ini biasanya mencerminkan bagaimana mereka melihat masalah, apakah berfokus pada solusi jangka pendek atau jangka panjang, berbasis data atau intuisi, dan mempertimbangkan berbagai perspektif. Dalam konteks pendidikan, paradigma ini dapat berfokus pada keberlanjutan pembelajaran siswa, peningkatan kompetensi guru, dan pembangunan lingkungan yang kondusif untuk pendidikan.

2. Langkah-langkah dalam Pengambilan Keputusan

Proses pengambilan keputusan yang baik biasanya melalui beberapa langkah sistematis, antara lain:

  • Identifikasi Masalah: Kepala sekolah atau pengawas mulai dengan mengidentifikasi masalah atau tantangan yang dihadapi, misalnya rendahnya hasil belajar siswa atau ketidakdisiplinan guru.
  • Pengumpulan Data: Mengumpulkan informasi yang relevan seperti data siswa, hasil evaluasi, dan masukan dari guru atau orang tua.
  • Analisis Alternatif: Menganalisis berbagai alternatif solusi yang bisa diambil. Dalam tahap ini, kepala sekolah atau pengawas perlu mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari setiap alternatif.
  • Pemilihan Alternatif Terbaik: Dari beberapa alternatif yang ada, mereka memilih solusi terbaik yang dinilai paling efektif dan sesuai dengan kondisi.
  • Implementasi Keputusan: Melaksanakan keputusan yang telah dipilih dan mengawasi proses pelaksanaannya.
  • Evaluasi Keputusan: Mengkaji kembali keputusan yang telah diambil untuk melihat dampaknya terhadap lingkungan sekolah, siswa, dan guru.

3. Prinsip dalam Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan di sekolah harus berlandaskan prinsip-prinsip tertentu agar hasilnya optimal. Prinsip tersebut antara lain:

  • Keberpihakan pada Siswa: Setiap keputusan yang diambil hendaknya berfokus pada peningkatan kesejahteraan dan keberhasilan siswa.
  • Transparansi: Kepala sekolah dan pengawas harus transparan dalam proses pengambilan keputusan agar semua pihak memahami alasan di balik keputusan tersebut.
  • Keadilan: Memastikan bahwa keputusan tidak berat sebelah dan mempertimbangkan kepentingan semua pihak yang terlibat.
  • Akuntabilitas: Kepala sekolah dan pengawas harus bertanggung jawab atas keputusan yang mereka buat dan siap menerima evaluasi atau kritik.

4. Nilai-nilai yang Bertentangan

Dalam praktiknya, pengambilan keputusan sering kali melibatkan konflik nilai. Beberapa nilai yang sering bertentangan adalah:

  • Nilai Kedisiplinan vs. Empati: Terkadang, kepala sekolah perlu mengambil keputusan tegas untuk menjaga kedisiplinan, namun hal ini bisa bertentangan dengan empati terhadap kondisi individu siswa atau guru.
  • Efisiensi vs. Kualitas: Kepala sekolah mungkin ingin mengambil keputusan yang efisien dalam waktu dan biaya, namun sering kali keputusan efisien ini tidak selalu sejalan dengan kualitas hasil yang diinginkan.
  • Tradisi vs. Inovasi: Ada kalanya pengawas atau kepala sekolah dihadapkan pada pilihan mempertahankan tradisi atau mencoba pendekatan baru yang inovatif, yang mungkin lebih efektif namun belum terbukti.

5. Refleksi dalam Hasil Pengambilan Keputusan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun