Mohon tunggu...
M. Saiful Kalam
M. Saiful Kalam Mohon Tunggu... Penulis - Sarjana Ekonomi

Calon pengamat dan analis handal

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Trik agar Bos Tidak Mudah Diakali oleh Anak Buahnya

26 Maret 2022   16:26 Diperbarui: 26 Maret 2022   16:34 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

JIka artikel sebelum menjelaskan bahwa karyawan harus tahu bagaimana cara mengenal siapa dan bagaimana ciri-ciri atasan yang hany akan memanfaatkanya, sekarang permasalahannya dibalik. Yaitu, bagaimana agar atasan tidak mudah diakal-akali oleh anak buahnya.

Ini sangatlah penting dipahami dan diketahui oleh atasan, baik skala perusahaan kecil maupun besar. Sebab, atasan sendiri teramat jarang untuk turun ke lapangan. Tentu bagian lapangan adalah bawahan atau karyawan.

Ada cerita menarik, dari bibi penulis (selanjutnya dipanggil ibu). Ia memiliki toko yang luas dengan merekrut 2 orang penjaga toko dari luar keluarga.

Kesibukannya adalah ibu rumah tangga (selanjutnya disingkat IRT) yang hari-hari benar-benar disibukkan oleh kegiatan IRT, seperti menyiapkan seluruh kebutuhan anak, membantu suami jualan, merapikan rumah, dan sebagainya. Tentu itu sangat padat jadwal.

Nah, untuk bisnis toko tersebut memang sepenuhnya dikelola oleh ibu tersebut. Akan tetapi, yang jadi problem besar ada momen dimana barang dagangan habis, tetapi modal yang terkumpul malah minus, alias rugi.

Ternyata, setelah diusut dan diusut, akar permasalahannya yaitu ada pada 2 pegawai tersebut. Entah itu barang dagangannya secara perlahan diambil begitu saja (dicuri oleh pegawai itu sendiri) atau laporan keuntungannya harian juga tidak jelas.

Akhirnya, minus barang dan uang pun terjadi. Penulis tidak tahu cerita detail dan solusi yang diambil oleh ibu tersebut. Akan tetapi ibu tersebut memang tidak pernah stand by di toko tersebut dan mengawasi kinerja pegawainya secara langsung.

Juga, tidak ada pengalaman dari ibu tersebut mengenai laporan keuangan skala toko. Ini juga sangat parah, sebab ujung tombak keberhasilan sebuah perusahaan itu ada di laporan keuangannya.

Dugaan teman dari ibu tersebut ternyata benar, ia diakal-akali oleh 2 pegawainya. Pastinya, jika sudah mendengar kasus tersebut, maka 2 pegawai tersebut dipecat dan diganti dengan yang baru.

Nah, apa saja sih antisipasi bagi Anda yang ingn menjadi "bos di rumah sendiri" dan hendak merekrut pegawai supaya tidak terjadi hal yang seperti itu?

Pertama, Anda harus mengenali betul bagaimana karakterisitik pegawai yang Anda rekrut. Jika Anda diberikan pilihan untuk menentukan apakah ingin merekrut dari kalangan professional ataupun newbie, maka yang dipilih bukanlah 2 kriteria tersebut, melainkan kejujuran dan attitude.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun