Mohon tunggu...
M. Saiful Kalam
M. Saiful Kalam Mohon Tunggu... Penulis - Sarjana Ekonomi

Calon pengamat dan analis handal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Terimakasih, Tukang Seberang Jalan

5 Maret 2022   23:14 Diperbarui: 5 Maret 2022   23:23 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika digambarkan, maka ketika tangan kanan memegang tuas gas dan tangan kiri memegang rem, ketika mengeluarkan itu nampaknya tidak sempat dan kesulitan.

Ya intinya saya mengucapkan terimakasih kepada tukang seberang jalan yang baik. Tanpa adanya mereka, jalanan boleh jadi macet dan kita saling menyalahkan dan bertikai di jalan satu sama lain.

Juga terimakasih kepada pengguna jalan yang baik yang telah memberikan entah itu sedikit atau banyak yang kepada tukang tersebut. Sebab, mereka mewakilkan para pengguna jalan yang lain yang mungkin memiliki pemikiran seperti penulis, hendak menolong tetapi masih belum bisa.

Kenapa juga kita harus berterimakasih kepada tukang seberang yaitu karena mereka adalah tangan pertama jika ada kecelakaan dalam di jalanan.

Seperti yang kita ketahui, namanya kecelakaan itu terjadi karena beberapa hal, karena tidak konsentrasi pengendara, karena kelalaian, atau sudah waspada tetapi karena orang lain kurang waspada, ya terjadilah kecelakaan yang tidak diinginkan.

Mereka yang menolong di jalan raya itu merupakan wakil dari suara hati dari banyak pengendara. Penulis yakin, sebenarnya banyak pengendara yang ingin menolong korban kecelakaan, akan tetapi karena ada satu dua hal alasan, mereka berharap dalam hati mereka supaya ada yang menolongnya.

Penulis tidak tahu apakah ini sikap yang benar atau tidak, akan tetapi jika ada kecelakaan dan penulis hanya memperhatikan saja kemudian segera lewat saja jika sudah banyak orang.

Penulis berpikiran kalau kita tidak bisa menolong orang, setidaknya jangan merepotkan orang. Kalau penulis tidak bisa merawat korban kecelakaan, setidaknya jangan membuat jalanan macet sebab terlalu lama melihat lokasi.

JIka guru merupakan pahlawan di bidang ilmu, tentara zaman dahulu adalah pahlawan kemerdekaan, ulama pahlawan di bidang agama, maka tukang seberang jalan merupakan pahlawan jalanan.

Mungkin agak sedikit lebay atau bagaimana, tetapi jika melihat kenyataannya memang benar seperti itu.

Jika ada bahaya di jalan, seperti katakanlan paku atau jalan yang berlubang, mereka kadang yang membersihkan dan membenahinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun