Maka jika ditotal keseluruhan adalah sekitar 45 juta. Lalu untung proyeksi keuntungannya sendiri dapat dilihat dengan produktifitas kambing tadi, yaitu dari susu mentah dan kotoran.
Untuk keuntungan dari dari bubuk susu (5 kambing betina) ada 50 kg, yang berarti dapet omset 5 juta/hari. Kalau dari pupuk kompos ada 10 kg, yang berarti dapat cuan 100 ribu/hari.
Jadi omset yang didapatkan dari usaha ternak sapi hanya mengambil dari bubuk susu dan pupuk komposnya saja bisa mencapai 5 juta-an/hari. Kalau omset total sebulan sudah mencapai 150 juta-an.
Itu sudah termasuk sangat menguntungkan, sebab Untung = Omset -- Modal. Maka keuntungan bersihnya atau cuan yang didapat bisa mencapai 100 juta keatas.
Lalu bagaimana kalau kita mau berusaha keras, dengan mengawinkan antara si jantan dengan si betina. Si kambing melahirkan itu tiap 1 semester sekali, katakanlah setahun ada 2 kali punya anak.
Maka dalam setahun total anak kambingnya yaitu 10 anak kambing, berarti dapet cuan omset sekitar 7 juta/tahun.
Kalau mau sedikit bersabar, ya menunggu 2 tahun. Maka keuntungan jika sedikit bersabar yaitu 25 juta/tahun (tentu diterima pada tahun depannya).
Mungkin ada sebagian yang bilang, kalau pandemic itu tidak seperti pada umumnya. Pasti banyak ruginya.
Tetapi pada dasarnya, kalau merujuk pada nasehat Bob Sadino, maka bisnis itu sebenarnya mencari rugi. Jadi kalau awal-awal membuka bisnis pasti ada ruginya, entah sedikit atau banyak.
Meski demikian, yang terpenting adalah konsisten dalam berbisnis dan semangat untuk memperbaiki kesalahan. Memang bisnis kalau pada masa pandemic sangat dirasa sulit bahkan untuk meraih balik modalnya saja. Tetapi, apa salah jika dicoba? Barangkali disitu rezeki luas disediakan untuk kita.
By: M. Saiful Kalam