Mohon tunggu...
M. Saiful Kalam
M. Saiful Kalam Mohon Tunggu... Penulis - Sarjana Ekonomi

Calon pengamat dan analis handal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perlukah Berbasa-basi Saat Berkenalan?

17 November 2021   14:40 Diperbarui: 23 November 2021   11:37 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bahkan beberapa pendapat dari teman menyatatakan kalau berbasa-basi dengan orang baru itu lebih efektif meningkatkan hubungan dibandingkan dengan orang yang tanpa basa-basi, hanya sekedar tahu sebatas 'nama orang.'

Kemudian, bagaimanakah cara agar berbasa basi ini bisa mencapai tujuannya, yaitu efektif dan hubungan yang baik? Beberapa cara bisa dilakukan sebagaimana dibawah ini;

Pertama, melihat situasi dan kondisi lawan bicara. Basa-basi sendiri umumnya dilakukan dengan orang sedang tidak sibuk dalam suatu hal. 

Sangat menjengkelkan kalau lawan bicara kita memantengi hape dan sama sekali tidak menghiraukan ajakan basa-basi kita. Nah, kalau sudah pada tahap ini, maka tidak perlu yang namanya basa-basi, sudah pasti orangnya tidak mau.

Kedua, memulai dengan identitas dasar kemudian topik yang disukai lawan bicara. Tentu yang perlu kita ketahui terlebih dahulu adalah tentang identitas dasar seperti pekerjaan, alamat, dsb. 

Dan juga kita perlu tahu nama panggilan yang pas untuknya agar ketika hendak menyapa, bisa enak didengar. Kemudian, topik pembicaraan juga kita sebaiknya mengikuti apa yang ia ketahui dan sukai. 

Memang diawal kita harus terlihat mengalah dan sangat tidak dianjurkan untuk pamer prestasi kepada orang yang baru. Dikhawatirkan dia akan mengira kita sedang butuh teman pelampiasan untuk kesombongannya. Sebaiknya, ikuti saja topik pembicaraan yang ia sukai.

Ketiga, perhatikan mimik wajah selama perbincangan berlangsung. Ini sebenarnya tidak jauh-jauh amat dengan poin yang kedua. Salah satu tanda basa-basi kita berhasil adalah orang lain selalu ingin tahu juga dan sering bertanya balik kepada diri kita. 

Ini artinya, ia juga ingin agar kita mengingatnya sebagai kenalan ataupun temannya. Kalau sudah sampai seperti ini, maka bisa dikatakan kita seperti orang yang diperhitungkan oleh lawan bicara kita.

Tetapi sebaliknya, kalau lawan bicara kita Nampak hanay ingin ditanyai saja tanpa berinisiatif bertanya balik dan bahkan menunjukkan raut muka yang agak sebal, maka basa-basi kita terbilang gagal. 

Kalau kita sudah berusaha mencoba bagaimana caranya agar ia memperhatikan kita namun tidak berhasil, maka ia tidak tepat menjadi teman yang bisa diajak berbasa-basi. Barangkali ia orangnya cuek dan dingin, jadi tidak bisa menerima orang lain.

By: M. Saiful Kalam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun