Mohon tunggu...
M. Saiful Kalam
M. Saiful Kalam Mohon Tunggu... Penulis - Sarjana Ekonomi

Calon pengamat dan analis handal

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Akademisi vs Praktisi, Hebat Mana?

2 September 2021   00:40 Diperbarui: 22 November 2021   23:33 1972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah teorinya yang disampaikan dosen itu salah? Mungkin ada beberapa dari kita yang bilang, "Halah dosen hanya bisa ngomong doang. Dia sendiri aja tak sanggup membuktikan, itu hanya teori saja. " 

Eits jangan salah, ada yang namanya BPS (badan pusat statistik). BPS sendiri bisa dikatakan sebagai praktisi. Mereka sudah ahli kalau disuruh mengumpulkan data untuk keperluan laporan dan statistik sebuah perkembangan. 

Coba kalian lihat di BPS, bagaimana ekonomi pertumbuhan negara dari tahun ke tahun. Dan, teori yang disampaikan dosen itu benar.

Kita juga lantas tidak bisa berkata ke BPS, "Enak sekali praktisi tinggal kerja doang tanpa harus banyak belajar." Eits, jangan salah juga, praktisi itu harus banyak praktik dan terkadang dijumpai menemui banyak kegagalan, karena keterbatasan teori mereka. 

Tapi, meski demikian, antara akademisi dan praktisi adalah profesi yang sama-sama hebat dan tidak dapat dipisahkan. Namun, keduanya tidak dapat terpisahkan, masing-masing punya peran dan tujuan masing-masing. 

Kenapa demikian, ibaratnya begini. Manusia tidak sanggup membuat membuat teknologi tanpa merusak alam. Sudah pasti teknologi merusak alam. 

Cuman, kelebihannya kita dengan teknologi, seluruh kegiatan kita dapat terbantu dengan mudah. Contohnya seperti alat transportasi. Kita mau kemana saja dalam waktu singkat, bisa sampai, meski itu jauh. Tapi, kita kehilangan kesehatan udara dan rusaknya alam

Sama seperti baterai, ada sisi plus dan minus. Kalau hilang salah satunya, maka apakah bisa dipakai? Tentu tidak. Yang terjadi adalah mal fungsi. 

Yang bisa dilakukan adalah memilih kemungkinan yang dan memutuskan sesuatu hal yang terbaik. Tidak bisa kita lantas berkata akademisi tidak berguna, praktisi tidak berguna. 

Keduanya memiliki kendali dam peran masing-masing. Dan bila akan hebat bila mereka sanggup bersinergi, membuat sebuah keajaiban.

By: M. Saiful Kalam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun