Dalam hal rancangan bentuk stadion yang akan dibangun, Soekarno menyarankan kepada arsitek Uni Soviet untuk membuat atap model temu gelang.
Pada saat itu, arsitek Uni Soviet menolak dan mengatakan bahwasannya hal tersebut tidak mungkin dilakukan.
Tetapi Soekarno tetap pada pendiriannya dan atap model temu gelang pun dibuat. Soekarno mengatakan jika model tersebut dapat membuat penonton terhidar dari teriknya matahari dan ia ingin membuat terpukau siapapun yang melihatnya.
Lebih dari 12.000 lebih tenaga kerja membangun SUGBK dari pagi hingga malam.
21 Juli 1962, Stadion dengan kapasitas 77.193 penonton ini selesai dibangun dan diresmikan oleh Soekarno pada pukul 17.00 WIB beserta rombongan menteri dan perwakilan korps diplomatik.
Daftar Pustaka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H