Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah sering kali dipengaruhi oleh dinamika jumlah penduduknya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi apakah ada hubungan antara peningkatan jumlah penduduk dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut lapangan usaha di Kota Palembang periode 2012-2022. PDRB sendiri merupakan indikator penting yang mengukur nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu wilayah dalam periode waktu tertentu. Dalam konteks ini, Kota Palembang sebagai Ibu Kota Provinsi Sumatera Selatan berperan sebagai bagian dari pusat ekonomi terkemuka di Indonesia. Berdasarkan data dari tahun 2012 hingga 2022, terlihat bahwa Kota Palembang mengalami peningkatan jumlah penduduk yang cukup signifikan, yang disertai dengan pertumbuhan PDRB di sebagian besar sektor usaha.
Hasil Analisis Data Jumlah Penduduk Kota Palembang Tahun 2012-2022
Dari Data tersebut di maka dapat dibuat grafik guna memudahkan dalam analisis pertumbuhan angkanya, yaitu sebagai berikut:
Berdasarkan grafik tersebut, jumlah penduduk Kota Palembang terus meningkat selama periode ini, jumlah penduduk meningkat secara bertahap setiap tahun. Ada kenaikan lebih tajam pada tahun 2022 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, Ini mungkin berhubungan dengan pemulihan pasca-pandemi COVID-19, di mana migrasi ke kota dan kelahiran mungkin meningkat kembali setelah perlambatan selama pandemi.
Hasil Analisis Data PDRB ADHB Menurut Lapangan Usaha Kota Palembang tahun 2012-2022
Dari Data tersebut di maka dapat dibuat grafik guna memudahkan dalam analisis pertumbuhan angkanya, yaitu sebagai berikut:
sumGrafik menunjukkan peningkatan yang cukup stabil di berbagai sektor, namun ada juga penurunan yang terlihat di beberapa sektor, meskipun hanya sedikit.
Korelasi Antara Pertumbuhan Penduduk Dan PDRB
Dari kedua grafik, terdapat indikasi bahwa pertumbuhan penduduk dan peningkatan PDRB di Kota Palembang memiliki korelasi yang cukup erat. Beberapa poin utama yang bisa  dipakai dari hasil analisis ini adalah:
- Pertumbuhan Penduduk Sebagai Pendorong Utama PDRB, Kenaikan jumlah penduduk yang konsisten memberikan dampak langsung terhadap permintaan barang dan jasa di Kota Palembang.
- Efek Pemulihan Pasca-Pandemi, Kenaikan tajam jumlah penduduk dan PDRB pada tahun 2022 menunjukkan adanya pemulihan ekonomi setelah pandemi, yang juga mempengaruhi sektor-sektor utama yang melibatkan interaksi fisik, seperti transportasi, perdagangan, dan jasa.
- Kontribusi Sektor-sektor Penting, Sektor jasa pendidikan dan kesehatan, yang berperan penting dalam menunjang kualitas hidup masyarakat, juga tumbuh seiring peningkatan jumlah penduduk.
- Sektor-sektor yang Rentan terhadap Perubahan Eksternal, Beberapa sektor, seperti pengadaan energi dan pengelolaan limbah, menunjukkan sensitivitas terhadap faktor eksternal seperti pandemi atau kebijakan lingkungan. Meskipun penduduk meningkat, sektor-sektor ini tidak mengalami pertumbuhan yang sebanding, menunjukkan perlunya intervensi pemerintah untuk mendukung keberlanjutan sektor-sektor tersebut.
Kesimpulan
Dari hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi positif antara pertumbuhan penduduk dan peningkatan PDRB Kota Palembang selama periode 2012-2022. Pertumbuhan penduduk yang stabil dan berkelanjutan menjadi salah satu faktor pendorong utama peningkatan PDRB di berbagai sektor. Namun, untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, pemerintah dan sektor swasta perlu bekerja sama dalam mengatasi tantangan infrastruktur, lapangan kerja, dan pengelolaan lingkungan yang timbul akibat pertumbuhan populasi. Dengan strategi yang tepat, Kota Palembang dapat terus tumbuh sebagai pusat ekonomi yang dinamis dan berdaya saing tinggi di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H