Mohon tunggu...
muhammad sadji
muhammad sadji Mohon Tunggu... Lainnya - pensiunan yang selalu ingin aktif berliterasi

menulis untuk tetap mengasah otak

Selanjutnya

Tutup

Diary

Dari Kajian Pesantren Kilat Masjid Al Muhajirin

7 April 2024   00:06 Diperbarui: 7 April 2024   00:20 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

       Di masjid Al Muhajirin di komplek perumahan Jatikramat Indah I, Jatiasih Bekasi, saya sering menyapa seorang jemaah anak yang lucu bernama Faiz. Setiap kali saya sapa, dia selalu menyalami (salim tangan) dan selalu menyuruh teman-temannya untuk berbuat serupa. Dia menggeret saya untuk diajak menuju ke teman-temannya dan mereka disuruh bersalaman dengan saya. Temannya kalau melihat saya selalu memberitahu, Faiz.....itu ada Bapak! Mereka lalu pada menyalami saya. Terputus tak jumpa selama pandemi Covid-19, ternyata anak itu sekarang sudah duduk di kelas tiga Sekolah Dasar. Pada acara Pesantren Kilat untuk anak-anak, Faiz didaulat untuk membaca doa tadabbur. Bunyi doa itu selengkapnya sebagai berikut :"Laa ilaaha illallahu la syarikalalahu, lahul mulku, walahul hamdu, wa huwa ala kulli syaiin qadir, aayibuuna, taaibuun, aabiduun, saajiduun, li rabbinaa, haamiduun, shadaqallahu, wadahu, wanashara abdahu, wa hazamal ahzaaba wahdah". Yang artinya :"Tidak ada Tuhan selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, segala puji untuk-Nya, Dialah Tuhan yang maha mampu atas segalanya, (kami) pulang dalam keadaan bertaubat, beribadah, bersujud kepada Tuhan kami, dan dalam keadaan memuji Maha Benar Allah atas janjinya, Dia menolong hambanya dan memporak-porandakan pasukan musuh".

       Tadabbur adalah kata yang berasal dari bahasa Arab yang mempunyai arti memikirkan, merenungkan, atau memperhatikan sesuatu di balik sebuah perkara atau fenomena yang terjadi. Ada tiga jenis tadabbur yang terpenting, yaitu tadabbur Al Quran, tadabbur alam dan tadabbur dalam kehidupan sehar-hari. Tadabbur Al Quran adalah kegiatan merenungkan dan mendalami ayat-ayat Al Quran dengan tujuan memahaminya, mengetahui makna-maknanya, hukumnya, dan apa yang diinginkan (Allah) darinya. Tadabbur alam adalah merenungkan penciptaan alam semesta ini, dan tadabbur dalam kehidupan sehari-hari adalah menghargai setiap waktu dengan melihat lebih dalam, misal saat menikmati suatu jenis makanan atau minuman tertentu.

1Faiz Sedang Membaca Doa Tadabbur Pada Kegiatan Pesantren Kilat di Masjid Al Muhajirin, Jatikramat. (Sumber: Koleksi Sudarman)
1Faiz Sedang Membaca Doa Tadabbur Pada Kegiatan Pesantren Kilat di Masjid Al Muhajirin, Jatikramat. (Sumber: Koleksi Sudarman)

       Sebagai contoh kajian tadabbur saya mencoba mengorek nama saya, seperti apakah potret diri saya. Hal ini terinspirasi, karena dalam doa yang dibacakan Faiz mengandung kata "saajiduun", sesuai nama saya. Menurut kajian kepribadian, sifat dan karakter nama Sadji diuraikan berikut ini. Sadji melambangkan pesona dan kharisma. Ia adalah seorang yang glamour dan ingin menjadi pusat perhatian. Ia mengutarakan gagasan dan acara, serta bekerja keras untuk mewujudkannya. Ia adalah seorang yang perasa, pemimpi, tulus, semangat dan mudah jatuh cinta. Orang seperti ini akan menjadi politisi, aktor atau model profesional yang hebat. Sedangkan kepribadiannya berdasarkan numerology diuraikan, S=19, A=1, D=4, J=10 dan I=9 sehingga jumlahnya 43. Menurut studi numerology, nama Sadji mempunyai kepribadian analistis, memahami, pengetahuan, senang belajar, bermeditasi, dan penuh kesadaran. Uraian di atas saya dapatkan dari "Sumsel tribunnews.com".

       Apalah arti sebuah nama, demikian kata William Shakespeare sastrawan kenamaan Inggris. Tetapi dalam ajaran Islam menyebut bahwa nama adalah doa, sehingga memberi nama anak harus penuh ikhtiar dan doa. Syukur alhamdulillah, karena orangtua saya memberi nama Sadji yang tadinya hanya bermotif sederhana karena ingin disambatkan atau dikaitkan dengan nama Emak Siti Chabsah. Sehingga jadilah Sadji, nama sederhana dengan pemikiran yang juga sederhana. Almarhum Susun Sukarto, Kolonel TNI-AU Purnawirawan yang pernah menjadi Ketua RW 03 Jatikramat Indah I pernah bilang, bahwa nama saya sangat cocok karena memang terbukti suka menyajikan apa saja yang menjadi kebutuhan atau keperluan tetangga dan kenalan. Maka saya patut memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah subhanahullah taala yang telah mengaruniai dan mengarahkan sehingga saya banyak memperoleh nikmat seperti yang orangtua mendambakan  dari nama yang telah diberikan kepada saya.*****Bekasi, Ramadhan 1445 H/ Maret 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun