Mohon tunggu...
muhammad sadji
muhammad sadji Mohon Tunggu... Lainnya - pensiunan yang selalu ingin aktif berliterasi

menulis untuk tetap mengasah otak

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Prangko

27 Desember 2023   21:05 Diperbarui: 27 Desember 2023   21:41 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak aku dilahirkan di Inggris, usiaku sebenarnya sudah hampir dua abad. Aku bahagia bisa mencapai usia itu. Dan aku yakin, sepertinya aku memang tak akan mati. Orang-orang akan tetap selalu mencariku. Semakin tua malah aku merasa semakin menarik, walaupun aku jarang tampil karena sudah banyak yang menyaingi aku. Sesuai usiaku, banyak yang sudah kulakukan dalam kehidupan di dunia ini. Terkadang aku mengenalkan orang yang sebelumnya tidak saling kenal. Juga mempertemukan orang yang sudah saling putus hubungan. Aku bisa memperpendek jarak yang saling berjauhan. Oleh karena itu, aku bisa menjadi juru bicara orang-orang yang saling rindu di kejauhan.

Akulah penghubung orang-orang yang membutuhkan di mana pun mereka berada. Tidak sulit orang mencariku, memanggilku dan memanfaatkan aku untuk membantunya. Ingin tahu sejarah perjalanan sebuah bangsa atau sebuah negara, aku bisa menjadi juru penerangnya. Flora dan fauna di mana pun kalau ingin tahu, aku bisa menerangkan. Juga pakaian adat suatu bangsa bisa dilihat pada penampilanku karena aku pernah mengenakannya dan diabadikan betapa menariknya aku. Pokoknya, hampir mengenai apa saja, orang tinggal mencari aku di mana saja dan kapan saja, karena aku suka mangkal di tempat-tempat terhormat.

Selama ini aku bisa menunjukkan tempat-tempat yang indah dan bersejarah di seluruh dunia. Bahkan aku bisa mengantarkan langsung maupun tidak langsung ke obyek wisata itu. Bagi yang menyukai foto-foto pemimpin pemerintahan atau tokoh-tokoh ternama di bidang apa pun, aku juga bisa mengantarkan atau sekedar menjadi penghubung mengenai hobi yang terakhir ini. Ada yang berhasil mendapatkan foto keluarga pemimpin negara, tetapi tidak sedikit yang gagal dan hanya menunggu kebaikan hati sang pemimpin atau sang tokoh. Bagi yang beruntung, tentu aku sangat senang sebagai penghubungnya dengan pemimpin dan tokoh yang baik dan murah hati itu.

Tetapi hari ini aku bersedih, betapa aku tidak bisa menolong Pak Be yang selama ini menyimpan aku dengan baik. Tiba-tiba aku mau dijual, dan aku pernah ditawar-tawarkan kepada siapa saja. Sebenarnya dia sangat sayang padaku karena aku dulu diserahkan oleh ibunya. "Kau rawat ini baik-baik ya Nak!", pesan ibunya beberapa tahun yang silam ketika menyerahkan aku kepada Pak Be.

Pak Be termenung selama beberapa hari ini memikirkan kebutuhan sejumlah uang yang sangat mendesak dia perlukan. Dielus-elusnya aku dan dipandangi berkali-kali sepanjang pagi, siang dan malam. "Akankah kau kulepas sayang? Tetapi aku memang butuh uang dan butuh pertolongan!", mungkin begitu kata hati Pak Be yang aku rasakan.

Dari beberapa informasi, aku mendengar bahwa Pak Be disarankan mencoba menghubungi Pak Aji yang memang aku tahu dia menyukaiku. Kalau saja Pak Aji itu mau memiliki aku, pasti aku akan menghuni kamar khusus yang apik, nyaman dan terjaga dengan baik. Aku bayangkan, begitu baiknya Pak Aji menjagaku, pasti isteri dan anak-anaknya hanya boleh melihat aku yang cantik dan sama sekali tidak boleh menyentuh aku. Wah..., pasti aku akan lebih bahagia.

Pak Be mendatangi rumah Pak Aji di suatu sore, bersamaku. Dalam perjamuan di teras rumah, Pak Aji memandangi aku dengan bersungguh-sungguh dan kelihatannya penuh iba dalam hatinya. Tetapi Pak Be terlalu tinggi menawarkan hargaku yang membuat Pak Aji tak berani menawar. Pak Aji malah menyarankan agar Pak Be memviralkan saja di internet. Aku bersorak kegirangan ketika mendengar saran Pak Aji, pasti aku akan lebih terkenal dan kemungkinan akan lebih banyak yang menawar.

Malam hari sesampai di rumah, Pak Be mencoba menelpon Pak Aji. Namun betapa menyesal dan kecewanya Pak Be dan juga aku. Bukannya menawar, malah Pak Aji bercerita bahwa keluarga pak Aji marah sepulangku dari rumahnya karena Bu Aji dapat penjelasan bahwa tamu tadi menawarkan aku. Konon Bu Aji marah-marah agar Pak Aji jangan macam-macam lagi, jangan nambah-nambah terus, cukup yang sudah ada saja, celotehnya. Sungguh, aku merasa sangat sedih, kecewa dan menyesal pada hari-hari ini. Sedih karena cepat atau lambat akan berpisah dengan Pak Be yang pernah menyimpan aku dengan baik dan penuh kasih sayang selama bertahun-tahun. 

Menyesal karena belum berhasil membantu kesulitan Pak Be. Kecewa karena aku telah membuat keluarga Pak Aji berbantahan, walau belum sampai bertengkar. Tapi aku yakin, Pak Aji akan bijaksana dan bisa mengatasi masalah dengan baik. Pada hal, Bu Aji mestinya bisa mengerti, kalau saja Pak Aji mau menyimpan aku, bukan mustahil suatu saat bisa mendatangkan harta karun karena kecantikanku. Dan aku sama sekali tidak khawatir akan keberadaanku, karena aku hanyalah "PRANGKO" yang indah dan banyak temanku yang tersebar di seluruh muka bumi ini.*****Bekasi, Desember 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun