Mohon tunggu...
muhammad sadji
muhammad sadji Mohon Tunggu... Lainnya - pensiunan yang selalu ingin aktif berliterasi

menulis untuk tetap mengasah otak

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Bung Karno dalam Filateli

24 Juni 2023   19:07 Diperbarui: 24 Juni 2023   19:14 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Filateli adalah kegemaran yang bidang kegiatannya meliputi mengumpulkan prangko, mempelajari prangko dan benda-benda lain yang erat hubungannya dengan prangko dan segala seginya. Termasuk dalam hal ini adalah kegiatan surat-menyurat yang menggunakan amplop atau sampul surat, kartu pos dan aerogram atau warkat pos berikut cap pos atau stempel pos yang tertera pada prangko yang tertempel. 

Kata filateli berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu, philos yang artinya teman dan ateleia yang artinya pembebasan. Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh Herpin berkebangsaan Perancis pada tahun 1864, duapuluh empat tahun setelah diterbitkannya prangko di Inggris pada tahun 1840 yang digagas oleh Sir Rowland Hill. 

Prangko sendiri adalah berupa benda kecil yang direkatkan pada sampul surat atau kartu pos dan aerogram sebagai tanda bayar  lunas atas biaya pengiriman surat yang harus dibayar terlebih dahulu oleh si pengirim surat.

Semua negara di dunia telah menerbitkan prangko dengan berbagai tema, topik dan tujuan penerbitannya. Melalui sebuah prangko kita dapat menyaksikan kebudayaan suatu bangsa, peradaban manusia dari masa ke masa, melihat keindahan alam di berbagai tempat, melihat flora dan fauna yang menghuni di berbagai belahan bumi. 

Dari sebuah prangko dan juga sampul surat atau kartu pos khusus, kita bisa mengikuti peristiwa-peristiwa bersejarah di berbagai negara di seluruh dunia.

Aerogram Kepada Presiden Soekarno dari Swedia (Dok. Pribadi)
Aerogram Kepada Presiden Soekarno dari Swedia (Dok. Pribadi)

Karena peran prangko yang demikian penting, Pemerintah Indonesia pernah menerbitkan prangko yang dicetak di Wina. Salah satu misi penerbitan prangko tersebut adalah untuk memperkenalkan Indonesia ke seluruh dunia yang diharapkan bisa tercapai melalui kegiatan filateli. 

Prangko cetakan Wina tersebut beredar dan dipergunakan pada periode 1949 -- 1953, tetapi sempat terkena imbas blokade Belanda. Prangko terbitan Wina pernah dipamerkan di Amerika Serikat dan dibuka resmi oleh Presiden Soekarno yang waktu itu sedang berkunjung ke Amerika Serikat. 

Dalam sambutannya, Presiden Soekarno menyebut bahwa penerbitan prangko adalah penting bagi suatu negara karena bisa memperkenalkan berbagai aspek suatu bangsa kepada masyarakat dunia. 

Bagi kolektor filateli yang disebut filatelis adalah sangat menarik untuk mengoleksi dengan tema Bung Karno. Hal ini penting diketahui, karena pertama kali prangko yang terbit pada tanggal 6 Mei 1840, diberi nama The Penny Black adalah bercirikan memuat gambar Ratu Victoria, berwarna hitam-putih, bagian atas bertuliskan Postage dan bagian bawah ditulis One Penny. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun