Mohon tunggu...
muhammad sadji
muhammad sadji Mohon Tunggu... Lainnya - pensiunan yang selalu ingin aktif berliterasi

menulis untuk tetap mengasah otak

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

135 Tahun Ibu Inggit Garnasih

26 Februari 2023   23:30 Diperbarui: 28 Februari 2023   17:00 1342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bung Karno (kanan) dan Inggit (duduk tengah) bersama teman-teman mereka di Bengkulu tahun 1940. (Sumber: screenshoot via kompas.com) 

Karena aktivitasnya berpolitik, Sukarno dan teman-temannya ditangkap Belanda, diadili dan diamankan di Penjara Sukamiskin dari tahun 1929 sampai 1931 dengan tuduhan melakukan subversif. 

Sekeluar dari penjara, Sukarno sempat menulis risalah berjudul "Mencapai Indonesia Merdeka". Karena dianggap membahayakan Pemerintah Hindia Belanda lalu mengasingkan Sukarno ke Ende -- P.Flores dari tahun 1934 sampai 1938, kemudian dipindah lagi ke Bengkulu -- Sumatera sampai kedatangan Jepang di Indonesia pada tahun 1942.

Ternyata jodoh adalah memang takdir Tuhan Yang Mahakuasa. Sampai wafatnya pada tanggal 21 Juni 1970 dan menikahi beberapa wanita, jodoh yang terlama adalah dengan Inggit Garnasih. 

Selama 20 tahun dan menemani dengan segala suka dan duka. Dia berjualan dan menjahit untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama Sukarno. Bahkan Ibundanya yang ikut dalam pengasingan ke Ende dan wafat di sana, sempat menjual rumahnya sebelum berangkat ke Ende. 

Inggit Garnasih hanya ikut berjuang mengantarkan Sukarno dan kawan-kawan ke gerbang kemerdekaan. Dia menjadi rakyat biasa dan tidak ikut merasakan kenikmatan dari jabatan yang diraih Sukarno setelah Indonesia merdeka. 

Menemani dan menopang ketika meraih intelektualitas sebagai mahasiswa, sampai lulus sarjana dan menyemangati perjuangannya sehingga mencapai legitimasi ketenaran, adalah bukan perkara mudah. 

Perlu kesabaran dan keikhlasan dalam berbakti kepada suami sebagai pejuang. Jadi teringat, di SMAN I Bekasi terdapat pamflet kutipan kata-kata Nabi Muhammad saw yang berbunyi :"Pahlawan bukanlah orang yang berani meletakkan pedangnya ke pundak lawan, tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai dirinya di kala dia marah". 

Lalu menurut KBBI, pahlawan adalah orang yang menonjol karena kebenaran dan pengorbanannya dalam membela kebenaran. 

Dan ada lagi, persyaratan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah mengenai pahlawan, yaitu memiliki jiwa yang konsisten dan semangat kebangsaan yang tinggi serta melakukan perjuangan yang memiliki jangkauan luas dan berdampak nasional. 

Dalam hal ini terbukti bahwa Inggit Garnasih telah berjuang seiring sejalan dengan Sukarno yang kelak menyandang gelar sebagai Pahlawan Proklamator dan Pahlawan Nasional. 

Nah, akankah Pemerintah RI berkenan menyematkan gelar Pahlawan Nasional kepada Inggit Garnasih yang pada tanggal 17 Februari 2023 yang lalu adalah merupakan hari lahirnya yang ke-135? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun