Nampaknya, dulu di sekolah tidak pernah berubah-ubah buku pelajaran sebagai buku pegangan sehingga model tukar-tambah bisa terjadi dan tidak memberatkan siswa maupun orangtuanya.Â
Bersama sesama teman-teman sekolah juga sering berunding untuk jalan-jalan ke Surabaya dengan naik kereta api. Bagi saya, jalan kaki dari rumah di Tlogobendung di tengah kota ke Stasiun Gresik di jalan Pekelingan di Gresik Utara adalah merupakan kenangan tersendiri.Â
Tinggal memilih rute mana yang ingin kita lalui. Yang jelas, Gresik adalah merupakan kota tua, sehingga banyak bangunan peninggalan kolonial yang besar-besar dan indah.Â
Karena euforia pembangunan semasa Orde Baru, Gresik jadi rusak. Jalan Samanhudi misalnya, dulu bernama jalan Niaga, rumah-rumah dan toko berarsitektur Eropa dan China berjejer, sangat indah dan menarik. Tiang-tiang listrik berderet sepanjang jalan raya terpancang tegak lurus, tidak peang-peang dan pemasangan pernak-pernik listrik yang sangat indah.Â
Karena pelebaran jalan, semua menjadi rusak dan kurang menarik lagi. Pengrusakan itu terjadi setelah Gresik dimekarkan menjadi kota Kabupaten yang berdiri sendiri pada tahun 1975.Â
Dana yang berlimpah, dan penguasa Pemda beserta aparatnya yang umumnya pendatang, membuat gelap mata dengan alasan membangun. Dari kota Kecamatan menjadi Kabupaten, pasti Bupati dan perangkatnya di drop dari luar, dan berbagai proyek kemudian dirancang.Â
Masjid Jami' yang beraksitektur perpaduan Belanda, Islam dan Jawa yang nampak anggun dan gagah itu dihancurkan dengan alasan ditingkatkan kapasitasnya. Juga Rumah Sakit Gresik yang tadinya bekas bangunan Belanda yang mirip Istana Merdeka, dibongkar untuk dijadikan pendopo Kabupaten.
Lucunya, jalur kereta api rute Gresik-Surabaya ikut dimatikan sejak Oktober 1975. Stasiun Gresik yang dibangun dengan arsitektur gaya Tudor-NIS dan diresmikan pada tanggal 3 Januari 1924, sehingga sangat disayangkan kalau kemudian dimatikan.Â
Masa pembangunan, kok malah banyak jalur kereta api dimatikan diberbagai daerah, nalar yang perlu dipertanyakan logikanya. Tetapi syukur alhamdulillah, jalur kereta api itu kemungkinan terselamatkan kembali berkat Peraturan Presiden RI nomor 80 tahun 2019 tentang : Percepatan Pembangunan Kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan (Gerbang Kertosusilo). Â
Stasiun Gresik akan dioperasikan oleh PT Trans Jaya Persada bekerjasama dengan PT KAI untuk mendukung angkutan barang dari Kawasan Industri di Gresik yang memproduksi plastik, kayu, makanan, energi dan produk kimia lainnya. MOU telah ditandatangani tertanggal 11 Mei 2021.Â
Semoga kajian yang menyangkut aspek bisnis, finansial, studi kelayakan, faktor lingkungan, legalitas, resiko dan lain-lain segera berhasil dengan baik. Tetapi yang sangat penting adalah dalam rangka mendukung industri pariwisata di kota Gresik. Kota tua yang penuh bangunan gaya Eropa masih banyak terdapat di Kawasan Pekelingan, dekat dengan lokasi stasiun.Â