Hari Tasyrik adalah hari yang paling penting di sisi Allah SWT setelah hari kurban. Seperti yang disebutkan dalam hadis riwayat Abu Dawud, "Abdullah bin Qurth berkata, Nabi bersabda, "Sesungguhnya hari-hari yang paling agung di sisi Allah SWT adalah hari kurban (Idul Adha), kemudian hari al-qarr (hari setelah Idul Adha)."
Amalan Hari Tasyrik
Para ulama mengatakan bahwa orang dapat melakukan beberapa amalan sunah pada hari Tasyrik, seperti memperbanyak zikir tahlil, tahmid, dan takbir. Berikut ini adalah tiga amalan sunah yang dapat dilakukan pada hari Tasyrik:
1. Memperbanyak Takbir
Imam Bukhari mengutip pendapat Ibnu Abbas RA tentang zikir pada hari tertentu, yang disebut sebagai hari Tasyrik, yang tercantum dalam surah Al-Baqarah ayat 203.
Ibnu Abbas ra. mengatakan, 'Sebutlah nama Allah (zikirlah) pada hari tertentu,' (Surat Al-Baqarah ayat 203). 'Hari 10 dan hari-hari tertentu adalah hari Tasyrik'. Sahabat Ibnu Umar dan Abu Hurairah RA keluar ke pasar pada hari 10 sambil bertakbir. Orang-orang pun ikut bertakbir karena takbir keduanya. Muhammad bin Ali juga bertakbir setelah salat sunah. (HR Bukhari).
2. Memperbanyak Tahlil, Tahmid, dan Takbir
Umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak zikir dengan membaca tahlil, tahmid, dan takbir. Di akhir pembahasan amal Hari Tasyrik, Ibnu Hajar Al-Asqalani menyampaikan ini dengan mengutip salah satu riwayat hadis.
Pada riwayat Ibnu Umar ada tambahan kalimat di akhir, perbanyaklah tahlil, tahmid, dan takbir pada hari Tasyrik. (Al-Asqalani, 2004 M/1424 H: II/529).
3. Meningkatkan Amal Ibadah Lain
Pada dasarnya, tidak ada zikir atau amal tertentu yang dilakukan pada hari Tasyrik. Menurut Al-Asqalani, amal apapun yang dilakukan pada hari Tasyrik memiliki keistimewaan yang lebih besar daripada amal yang sama yang dilakukan di luar hari Tasyrik.