1. Pemimpin Yang Ideal
Pada dasarnya masyarakat membutuhkan pemimpin yang ideal, agar bisa mewujudkan apa yang menjadi inspirasi mereka. Faktanya, pada saat ini sangat sulit mendudukkan pemimpin yang ideal untuk berkuasa, baik di legislatif maupun di eksekutif. Walaupun ada pemimpin yang ideal, tetapi boleh dibilang relatif kecil sekali dari kebanyakan pemimpin bangsa saat ini.Â
Adapun pemimpin yang ideal memiliki beberapa karakter yakni, pertama seorang pemimpin yang mempunyai gagasan dan ide yang akan mereka jalankan dan wujudkan di tengah masyarakat. Gagasan tersebut menjadi misi atau pijakan bagi para pemimpin di dalam bekerja. Mustahil seorang pemimpin bisa bekerja secara efektif, ketika mereka tidak mempunyai landasan, cita-cita, tujuan, yang hendak mereka wujudkan. Artinya, seorang pemimpin yang ideal adalah mereka yang mempunyai ilmu pengetahuan bagaimana memanajemen masyarakat luas demi mewujudkan masyarakat yang berkeadilan dan sejahtera.
Kedua, pemimpin yang ideal yakni, seorang pemimpin yang paham, mengerti dan menguasai problem-problem yang terjadi di masyarakat. Seorang pemimpin yang ideal pada dasarnya akan selalu bersama masyarakat dan hadir di tengah masyarakat serta mendengarkan aspirasi-aspirasi dari masyarakat. Aspirasi dari masyarakat itulah yang menjadi pegangan bagi seorang pemimpin. Artinya, seorang calon pemimpin harus melakukan reseach terdahulu, atau turun ke lapangan dengan membersamai masyarakat dan mendengarkan serta menganalisis apa saja masalah-masalah yang krusial yang terjadi di masyarakat. Kemudian, masalah tersebut dirangkum sedemikian rupa, lalu dijadikan landasan cita-cita bagi seorang memimpin untuk mencari solusi dari masyarakat khalayak ramai.Â
2. Pemimpin Yang MenangÂ
Sebagian masyarakat Indonesia telah memandang lumrah dan kebiasaan menggunakan politik  uang(https://brebes.bawaslu.go.id,2021). Kebiasaan ini sudah lumrah terjadi dari tingkat desa sampai kepada tingkat level pusat negara. Adapun pemimpin yang bisa menang pada pemilu 2024 yakni, pemimpin yang mempunyai amunisi dan finansial yang cukup. Indonesia negara berkembang dan belum bisa berpikir secara objektif yang universal dalam memilih pemimpin. Seterusnya, masyarakat Indonesia bisa dibilang masih cenderung pragmatis dalam masalah pemimpin; bahasa kasarnya "I choose you, and what are the benefits for me." Konklusinya, how great your ideas and ideas are, if you have no money, the hope of winning is just an illusion.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H