Nisan!
Jingga perlahan tenggelam di tengah samudera.
Rumah kosong itu semakin sunyi.
Ketika airmata tak terbendung, lumpuh!
Tanpa cahaya, aku merengkuh dengan mata terbuka.
Cahaya-Mu kan ku gapai.
Lemparan kayu, batu dan pukulan dari besi sering menghampiri.
Padahal mereka tahu,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!