Selalu Ada
Alam menggeliat
Sang surya mulai murung, mendung
Diantara bisikan patahan ranting,
Menorehkan bekas-bekas nan pilu
Bunga layu menangis tersedu-sedu
Malam mencekam angin kencang
Rintikan berkah mengguyuri semua yang ada di bumi
Duduk termangu yatim piatu karena terpaksa
Luluh lantah rumah berpenghuni sasaran utama
Bahu memikul beban kasat mata
Linangan air mata telah kering disapu gerimis
Bersandar puing kesedihan, ratapan tiada guna
Hanya satu Kekuatan tuk bangkit
Maa waddaka rabbuka wama qola!
#Surakarta, 04.01.24
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H