Rice cooker gratis. Apa Faedahnya?
Rice cooker atau penanak nasi akan dibagikan secara Cuma-Cuma kepada 500.000 masyarakat Indonesia. Program ini direncanakan oleh ESDM dengan total anggaran Rp, 347,5 Miliar. Mega proyek dengan dalih untuk menciptakan rumah tangga ramah energi, seperti membuat durian runtuh. Jika ditinjau kembali tentang kebutuhan primer, skunder dan tersier, rice cooker memiliki variasi.
Di pedesaan misalnya, rice cooker termasuk kedalam kebutuan skunder bahkan menjadi kebutuhan tersier. Hal ini dikarenakan penggunaan kayu atau kompor lebih dominan. Di kota kecil, bisa masuk dalam kebutuhan skunder didasarkan pada adanya kebutuhan warga kota yang masih sering melakukan aktivitas masak-memasak. Sedangkan di kota besar, hal itu bisa menjadi primer atau bahkan tersier. Masak-memasak masih ada, tetapi juga banyak yang beli makanan jadi. Sasaran rice cooker tidak menyentuh kebutuhan yang urgent dan fundamental bagi masyarakat. Kita sadari bahwa, hampir setiap rumah tangga bahkan mampu membeli rice cooker. Apalagi jika itu masuk kedalam kategori, primer.
Alasan, latar belakang dan pertimbangan apa yang digunakan oleh ESDM tentang itu? Entah, apakah juga dilakukan survei tentang itu? Seurgernt apakah itu?
Jika kita lihat kembali nilai-nilai ESDM, maka kita dapat menyimpulkan apa yang dilakukan ESDM ini sudah tidak tepat berdasarkan nilai "Inovatif" dan "Berarti" yang dijunjungnya.
Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 1808 K/07/MEM/2015 tentang Nilai-nilai Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, ditetapkan bahwa nilai-nilai KESDM terdiri atas:
Jujur
Berpikir, berperilaku, bertindak dengan amanah, transparan, penuh integritas, memegang teguh kode etik, dan loyal kepada bangsa dan negara.
Profesional
Bekerja dengan semangat, cermat, akuntabel, disiplin, akurat, dan tuntas atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab, komitmen yang tinggi, membangun sinergi internal dan eksternal, serta mampu melihat perkembangan jauh ke depan.
Melayani
Memberikan layanan prima dengan memahami kebutuhan pemangku kepentingan, dilakukan dengan sepenuh hati, proaktif, profesional, simpel, efisien, dan tepat waktu dalam rangka memenuhi kepuasan internal dan publik.
Inovatif
Berwawasan terbuka, selalu belajar untuk peningkatan diri, memiliki ide baru yang bermanfaat, mampu membuat solusi alternatif dalam pekerjaan untuk mempercepat tercapainya target kinerja.
Berarti
Menjadi manusia yang memanusiakan manusia, memberi manfaat bagi diri sendiri, orang lain, Kementerian ESDM, masyarakat, bangsa dan negara, sehingga menjadi teladan, tempat bertanya, mampu memimpin, dan memecahkan masalah.
Sumber : https://www.esdm.go.id/id/profil/nilai-nilai-organisasi
Penulis memberikan saran yang dirasa cukup urgent untuk saat ini bagi masyarakat adalah, AC, kipas angin, air bersih dan juga udara yang sehat. Atau alihkan saja pada dunia pendidikan untuk menyediakan monitor, proyektor bagi setiap sekolah terpencil. Atau alihkan kepada mesin pengolahan sampah didaerah yang sangat rawan akan sampah. Atau penyediaan panel surya untuk daerah minim energi listrik.
noda_Debu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H