"ambilkan minum makk, haus" rengekanku sekaligus perintahku tanpa sopan.
Namun kasih sayang Umak, takkan pernah tergantikan oleh apapun.
"ambil sendiri lah..." jawab umakku.
"dak berani makk, takutt..." cengengku manja. Bergegas umak mengambilkan secangkir air putih didapur.
"Kricik-kricik" bunyi air dituangkan dari teko dan tak berselag lama.
"nahh...." Kata emakku.
"glek-glek-glek" ku teguk habis segelas air putih itu. Umak masih menunggu di hadapnku dan meraih kembali cangkir kuning itu.
"lagi makk..." manjaku dengan mata yang tak kubuka sepenuhnya. Memang malam ini suhu udara terasa lebih panas dari biasanya 24 derajat.
"lagi?" Tanya umak memastikan.
"he eh" diikuti anggukan kepalaku. Dengan sigap umak kembali kedapur dan mengambilkan secangkir air putih. Hanya hitungan detik, umak telah kembali.
"ini...." Dengan disodorkan lagi secangkir air putih kepadaku.