"mandi!" dengan nada sedikit meninggi.
"oh. Hanya itu?" godaku.
"aduhhh duhhh.....iyaa... iya ampunn" Tetiba cubitanmu melayang dengan entengnya d bawah ibahu kananku.
"mandi atau tidur dengan ayam?" kau memberi pilihan.
"kau mau jadi ayam?" jawabku datar.
Yang dijawab dengan hanya berpaling sambil menampakkan rona wajah manis itu. Gemoy!
Walau sejak kali pertama bersua kau mengganggapku sebagai manusia bengis dan njengkelin! Namun kini, bahkan hampir semua cerita mu aku tahu. Sebab emosi memuncak, bagaimana meredamnya, hingga berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk itu. -mss-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H