Mohon tunggu...
Muhammad Sigit Santoso
Muhammad Sigit Santoso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Petani Ilmu

Hanya noda pada debu yang suci

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Solusi agar Tetap Santuy

23 Juni 2022   06:38 Diperbarui: 23 Juni 2022   06:52 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Solusi Agar Tetap Santuy.

 

Pernahkan, bertemu dengan temen yang terlihat tetap santuy walaupun tugas menumpuk? Masalah datang silih berganti namun temenmu tetap santuy? Terlihat tanpa beban, ceria dan selalu optimis. 

Atau kebalikannya, pernah bertemu temenmu dengan masalah yang di anggap biasa oleh kebanyakan orang normal lainnya, ia malah menginjak-injak manusia yang lainnya? Oh itu semua tergantung karakter dalam menyikapi masalah. Itulah manusia.

Hari ini juga sama, sepertinya bertemu dengan teman seperti point satu itu. Hampir tengah malam, ada request satu judul. Ini berawal dari temanku yang sedang mengalami masa paceklik semangat, sekali lagi, paceklik semangat gegera tugas yang tak kunjung berujung. Menghadapi peliknya deadline memicu adrenali. Biasa mahasiswa. Mungkin juga mewakili setiap mahasiswa yang bernasib sama dengan sikap yang sama. 

Sebelum jauh, gegera satu buah story WA yang membuatku sedikit jahil, ku kirim gambar yang sontak membuatnya bertanya-tanya. Gaada hujan, gaada geledek tiba-tiba mengirim gambar. Diskusi pun berlanjut (agar terlihat keren) dengan pembahasan receh. Mulai dari kejujuran. Covid 19 yang mampu menguak kasus perselingkuhan, mafia, mungkin juga koruptor. Ah itu hanya imajinasi liar saja. 

Andaikan satu orang koruptor positif korona dan ia jujur menceritakan kepada petugas medis sesiapa saja yang pernah berkontak langsung dengannya, insya Allah dinasti koruptor dapat diruntuhkan. Pembahasan berlanjut hingga sebuah nama.

"benarkah Sukiyem itu nama aslinya?"

"bukan. Samaran."

"kasian orang tuanya. Namamu ku ganti juga lah"

"apa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun