Mohon tunggu...
Muhammad Sigit Santoso
Muhammad Sigit Santoso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Petani Ilmu

Hanya noda pada debu yang suci

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Saat Kesabaran Mulai Pincang, Miris!

17 Juni 2022   11:08 Diperbarui: 17 Juni 2022   11:30 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pict by : https://rumahbudidaya.co.id/cara-mengobati-kucing-pincang/

ISLAM mengajarkan kedamaian, ketenangan, & kesabaran hampir layu karena panas akan celotehan oknum yang memang menginginkan kelayuan dari damai, sabar, dan tenang.

Sungguh merisaukan ketika melihat di sosial media banyak celotehan yang bisa di katakan merusak citra ISLAM, itu di mulai hanya dengan satu celotehan oknum yang tidak tahu asal usulnya.

Islam itu damai, sabar, dan tenang, jika kita hanya dengan satu celotehan yang buruk sudah terpancing emosi, tarik urat, ikut melontarkan kata-kata yang tidak baik, lalu kemanakah ajaran kesabaran yang selama ini di dapat? Kemanakah ajaran kedamaian yang selama ini didapat? Kemanakah ajaran ketenangan yang selama ini dia ajarkan? Baik dari mulai kita kecil, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi, bahkan di masyarakat? Kemanakah pancasila yang selama ini digembor-geborkan?

Jika  hanya sebuah celotehan yang buruk lantas kita balas dengan celotehan yang sama, bahkan lebih dari buruk? Lalu kemanakah ilmu yang sudah kita dapat?

Rasulullah SAW, dihina, di caci, di maki, bahkan sampai di sakiti APAKAH ada satu riwayat yang menjelaskan Rasulullah membalasnya dengan cacian, dengan makian yang sama? TIDAK, malah Rasulullah SAW membalas dengan Do'a dan kebaikan, Ingat ketika seroang buta yang memaki Rasulullah setiap hari?, padahal Rasulullah yang setiap harinya menyiapkan dan menyuapinya ketika makan, jika Rasulullah tidak sabar, tidak tenang, bisa saja Rasulullah langsung membunuhnya, toh ia buta, tak punya saudara, rakyat jelata, hina, dan walaupun ia mati tak akan ada orang yang rugi, tapi Rasulullah tidak seperti itu, ia tetap sabar, tenang dan damai, karena Rasulullah ingin mencontohkan kepada umatnya, bahwa Islam itu sabar, Islam itu tenang, Islam itu indah.

Lantas jangan juga karena alasan kesabaran, kedamain dan ketenangan, bahkan persatuan yang di gembor-gemborkan, ketika melihat, mendengar Islam di olok-olok kita hanya diam seribu bahasa?. TIDAK!!!, kita harus mencegahnya, karena Rasulullah memerintahkan apabila kita melihat kemungkaran, maka cegahlah dengan tangan / kekuasaan, jika tidak mampu, maka cegahlah dengan lisan/ perkataan/argumen, gagasan. Jika tidak mampu maka cegahlah dengan hati dan itulah selemah-lemahnya iman.

Sering di jumpai, di medsos muncul kata-kata atau tulisan yang berisi mengolok-olokan ISLAM, maka jangan juga kita membalas atau mencegahnya dengan ikut mengolok-olok, bahkan mengeluarkan kata-kata kotor, karena itulah yang di inginkan mereka, dan itu yang akan membuat mereka senang dan bangga bahwa apa yang mereka sangka selama ini benar, kalo Islam itu jorok, kotor, brutal, tolol, radikal, kolot, bodoh, kasar, dll

Pikirkan, renungkan!!!

Jangan buat pincang kesabaran, jangan mengecewakan para ulama, guru-guru kita yang mengajarkan ketenangan, kedamaian dan juga kesabaran.

Lawan dengan argumen yang baik.

Lawan dengan gagasan yang baik

Lawan dengan perkataan yang baik.

Semoga bermanfaat.

-MSS-

12/07/17 (19:12)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun