Mohon tunggu...
Muhammad Ryan
Muhammad Ryan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Berkonsumsi dengan Baik serta Halal

9 Oktober 2016   14:52 Diperbarui: 9 Oktober 2016   15:07 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nabi SAW bersabda: “wahai manusia! Sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima sesuatu kecuali yang baik. Ia memerintahkan pada orang-orang yang beriman apa yang di perintahkan pada para utusan.”Kemudian baca ayat “Wahai para utusan, makanlah dari yang baik dan beramAllah yang baik, karena sesungguhnya kami mengetehui apa yang kalian kerjakan.” Baca ayat lagi “makanlah sesuatu yang baik dari apa yang kami rezekikan padamu.” Kemudian nabi menuturkan ada seorang laki-laki yang bepergian jauh,rambutnya acak-acakan dan kotor. Dia menengadahkan kedua tangannya ke atas seraya berdoa: ‘wahai tuhanku, wahai tuhanku’ sedang yang di makan dan yang di minum serta yang di pakai adalah berasal dari yang haram, mana mungkin doanya diterima.”

Dari penjelasan hadits diatas bahwa, Allah menyukai hal - hal yang baik dan melaknat hal hal yang buruk. Hadits tersebut juga di tujukan kepada apa - apa yang sehari hari kita konsumsi. Sebelum mengenal lebih jauh tentang konsumsi, maka terlebih dahulu kita harus tahu apa pengertian konsumsi itu. Konsumsi berasal dari bahasa Belanda consumptive dan bahasa Inggris consumption ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda  baik berupa barang maupun jasa serta untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung, dan orang yang melakukan suatu aktifitas konsumsi adalah konsumen. 

Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Ketika suatu orang yang membeli barang akan menjual kembali barang yang telah ia beli maka dia disebut distributor.

Dewasa ini orang beranggapan bahwa konsumen atau pembeli itu disebut seorang raja, maka perusahaan akan selalu memenuhi barang yang diminta oleh konsumen. Perusahaan akan memperhatikan kualitas dari produk yang mereka produksi, agar barang tersebut laku keras dipasaran. Pada saat ini pula konsumen telah teliti memilih suatu produk, mereka tidak akan pernah membeli suatu barang yang kualitasnya rendah. 

Namun, ada yang unik dari orang bertransaksi atau melaksanakan jual beli yakni mereka ingin membeli barang dengan kualitas terbaik namun dengan harga yang miring sedangkan perusahaan menginginkan barang dengan kualitas rendah juga bisa laku keras dipasaran.

Nabi Muhammad SAW juga telah mencontohkan bagaimana berpola hidup yang sehat, diantaranya sebagai berikut :

  • Di pagi hari, Rasulullah selalu menggunakan siwak untuk menjaga kebersihan serta kesehatan gigi dan mulutnya. Karena siwak mengandung mineral-mineral alami yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan plaque, mencegah gigi berlubang serta memelihara gusi.
  • Di pagi hari pula, Rasulullah sebelum memulai sarapan akan meminum segelas air dingin dengan dicampur oleh madu asli. Karena ditinjau dari ilmu kesehatan, madu berfungsi untuk membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus dan menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan.
  • Masuk waktu dhuha, Rasulullah senantiasa menkonsumsi tujuh butir buah kurma yang sudah masak. Karena kurma mampu menghindarkan racun dari tubuh kita.
    • Pada sore hari, menu makanan Rasulullah adalah cuka dan minyak zaitun, serta makanan pokoknya adalah roti.
  • Pada malam hari, menu makanan Rasulullah adalah sayur – sayuran.
  • Disamping menu wajib diatas, Rasulullah biasanya juga menkonsumsi tsarid (campuran antara roti dan daging dengan kuah air masak), yaqthin (labu air), serta menkonsumsi buah anggur dan hilbah (susu)

Dari pola makan Rasulullah diatas kita dapat menyimpulkan bahwa apa yang dikonsumsi oleh Rasulullah adalah makanan organik dan tidak mengandung zat zat yang berbahaya. Seharusnya kita bisa mencontoh pola makan Rasulullah karena beliau mencontohkan hal hal yang sangat baik serta mencontohkan makanan yang baik untuk dikonsumsi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun