[caption id="attachment_155197" align="alignnone" width="640" caption="Bendera merah putih yang dibentangkan tak jauh dari tapal batas perairan Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik, Nunukan Kaltim"][/caption]
Setelah berlayar dengan menggunakan KRI Dr Suharso milik TNI AL sejak tanggal 28 Desember 2012 mulai dari Jakarta, peserta perkemahan bhakti pramuka saka (pertisaka) bahari nasional di tapal batas Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan Kaltim, tiba di lokasi perkemahan Kawasan Wisata Pantai Batu Lamampu, Pulau Sebatik tanggal 7 Januari 2012.
Perjalanan peserta ini setelah dari Jakarta singgah di Makassar untuk mengambilpeserta lainnya yang berasal dari Pulau Sulawesi selanjutnya menuju Balikpapan dengan tujuan yang sama. Kemudian singgah di Pulau Derawan Kabupaten Berau masih wilayah Kaltim terus ke Tarakan dan akhirnya berlayar ke Pulau Sebatik, Nunukan.
Pelayaran para peserta persitaka ini, disaat singgah melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kemaritiman yaitu pembersihan pantai, penanaman terumbu karang dan penyelaman di Pulau Derawan.
[caption id="attachment_155198" align="alignnone" width="640" caption="Saat peserta pertisaka bahari nasional mengikuti upacara penutupan"]
Berdasarkan data satuan kerja nasional, persitaka bahari nasional yang pertama kalinya dilaksanakan di wilayah perbatasan antar Negara ini diikuti 714 orang yang berasal dari 21 kwartir daerah pramuka saka bahari (propinsi).Dan seluruh saka pramuka dari kwarcab se Propinsi Kaltim.
Selama pelaksanaan pertisaka bahari nasional ini yang berlangsung selama empat hari dari tanggal 7 sampai 11 Januari 2012, digelar sejumlah kegiatan diantaranya pengetahuan keterampilan berupa pertunjukan budaya, pengolahan hasil alam, pembersihan pantai.
Selanjutnya pengetahuan bela Negara yaitu mengunjungi patok perbatasan darat dan laut yang berada di Pulau Sebatik, penanaman pohon di sekitar area Kawasan Wisata Pantai Batu Lamampu dan pembentangan bendera merah putih 1000 meter persegi di pantai yang berhadapan dengan Negara Malaysia itu.
[caption id="attachment_155203" align="alignnone" width="640" caption="Lokasi perkemahan saka bahari nasional di Batu Lamampu Pulau Sebatik"]
Tak lupa pula mengadakan bakti social dengan melakukan perbaikan tempat ibadah, sekolah serta memberikan bantuan buku kepada sejumlah sekolah di Pulau Sebatik.
Lokasi pertisaka ini tepatnya di pantai sekitar satu kilometer dari kawasan wisata yang cukup tersohor di Kabupaten Nunukan itu. Suasananya sejuk karena berada di bawah bukit dan rimbunan pohon kelapa serta hembusan angin pantai. Serta berhadapan dengan tapal batas perairan antara Indonesia-Malaysia. Jaraknya tak jauh diperkirakan hanya sekitar 500 meter saja.
[caption id="attachment_155204" align="alignnone" width="640" caption="Laksamana Pertama Kingkin Suroso, Ketua Kwarnas Saka Bahari"]
Pelaksanaan pertisaka bahari nasional di Batu Lamampu Pulau Sebatik ini,menurut Laksamana Pertama Kingkin Suroso, SE dijadikannya Pulau Sebatik sebagai lokasi karena pulau ini merupakan paling terluar diantara pulau-pulau di Indonesia. Dan berbatasan langsung dengan Malaysia.
Pengambilan lokasi ini juga bertujuan agar para anak-anak pramuka khususnya saka bahari mengenal dan melihat langsung batas negaranya baik yang berada di daratabn maupun di perairan. “Pengenalan batas negara kepada anak-anak pramuka sangat penting agar secara langsyng dilihat dan diketahuinya. Sekaligus memberikan pelajaran bela Negara kepada mereka,” sebut Kingkin, Ketua Kwarnas Saka Bahari ini.
Pertisaka bahari nasional ini sudah menjadi program rutin dari pramuka saka bahari. Dan pelaksanaan di Pulau Sebatik adalah yang pertama kalinya. Selanjutnya akan digelar di seluruh wilayah perbatasan Indonesia dengan Negara lainnya seperti Morotai, Papua, NTT dan lain-lainnya.
[caption id="attachment_155205" align="alignnone" width="640" caption="Tari kolaborasi dari berbagai suku di Indonesia yang ditampilkan saat upacara penutupan. Sebagai tanda bahwa masyarakat kabupaten Nunukan Kaltim terdiri dari berbagai suku, agama dan ras"]
Sebagai puncak acara pertisaka bahari nasional di Pulau Sebatik ini, pada acara penutupan panitia menampilkan tarian tradisional dari berbagai suku bangsa di Indonesia yang dinamakan tarian nusantara Bhinneka Tunggal Ika, yang membuat Ketua Kwartir Nasional Pramuka, Prof. Dr. dr Azrul Azwar,MPH dan Ketua Kwartir Saka Bahari, Laksamana Pertama Kingkin Suroso,SE, Gubernur Kaltim, Awang Farouk Ishak, Bupati Nunukan, Drs Basri dan sejumlah undangan yang hadir serta ribuan warga setempat yang berada di area perkemahan.
[caption id="attachment_155206" align="alignnone" width="640" caption="Para pejabat yang siap memutuskan tali penahan bendera dengan kapak"]
Khusus pembentangan bendera merah putih dilakukan oleh peserta pertisaka dibantu oleh unsur TNI dari AL. Lokasi pembentangan tepatnya di pantai yang berhadapan langsung dengan perairan perbatasan Indonesia dengan Malaysia.
Sebagai upaya menyukseskan pelaksanaan pertisaka ini, segala kebutuhan peserta dan panitia dikendalikan oleh pasukan mariner TNI AL. Misalnya peralatan untuk penanaman pohon dan pembersihan pantai serta konsumsi.Dengan dapur umum yang ditangani langsung oleh pasukan elit TNI AL itu.
Bahkan nampaknya penjagaan keamanan dan ketertiban lokasi perkemahan dibawah kendali TNI AL. Sehingga tidak warga yang bisa secara langsung menyaksikan acara perkemahan tersebut. Penjagaan dan pemeriksaan ketat kepada setiap orang yang akan masuk di arena perkemahan.
Ketatnya penjagaan ini, banyak warga yang mengaku sangat kecewa atas pelaksanaan pertisaka tersebut. Karena mereka tidak bebas untuk menyaksikan suasana kegiatan bertaraf nasional ini.
Padahal jauh hari sebelum dilaksanakannya perkemahan ini, warga Sebatik yang berdomisili di wilayah tapal batas sangat senang atas pelaksanaan perkemahan.
[caption id="attachment_155208" align="alignnone" width="640" caption="Lapak penjual makanan dan minuman yang dikoordinir TNI AL disekitar lokasi perkemahan"]
Disekitar area pertisaka ini juga berdiri lapak-lapak yang menjual berbagai macam kuliner asli masyarakat Kabupaten Nunukan beserta buah-buahan seperti durian dan rambutan.Secara kebetulan seminggu sebelum waktu pelaksanaan acara pramuka dari saka bahari ini, di Pulau Sebatik memasuki musim buah-buahan.
Makanan dan minuman yang dijual oleh pedagang dadakan di sekitar lokasi perkemahan ini mendapat perhatian khusus dari Dinas Kesehatan Nunukan. Dengan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah makanan dan minuman yang bakal dikonsumsi para peserta pertisaka nasional ini.
Informasi dari tim pemeriksa makanan dan minuman seperti bakso, jus berbagai jenis dan makanan lainnya menyebutkan semuanya layak dikonsumsi karena tidak ditemukan menggunakan zat-zat aditif atau zat kimia berbahaya seperti formalin, boraks dan lain-lainnya.
Selain itu tampak pula lapak-lapak yang menjual souvenir khasKalimantan seperti kalung dan gelang yang terbuat dari kayu dan batu serta manik-manik. Pada saat acara penutupan selesai, peserta pertisaka khusunya yang berasal dari Sulawesi, Jawa dan Sumatera menyerbu lapak-lapak penjual souvenir tersebut buat ole-ole dibawa pulang.
[caption id="attachment_155209" align="alignleft" width="640" caption="Kegiatan pertisaka nasional saat upacara penutupan"]
[caption id="attachment_155210" align="alignleft" width="640" caption="Suasana gembira yang ditunjukkan peserta pertisaka bahari nasional di Batu Lamampu Pulau Sebatik, Nunukan"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H