Mohon tunggu...
Muhammad Rudy arifin
Muhammad Rudy arifin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Lambung Mangkurat

Mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan Angkatan 2024 Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Indonesia Tidak Bisa menjadi Negara Maju walaupun Sumber Daya Alamnya Sangat Melimpah?

18 Oktober 2024   22:16 Diperbarui: 18 Oktober 2024   22:16 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa Ekonomi Indonesia tidak Bisa Maju Padahal Sumber Daya Alamnya Melimpah?

Indonesia adalah salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam. Dari hasil tambang seperti batu bara dan emas, hingga sumber daya hayati seperti rempah-rempah dan hasil laut, semuanya tersedia dengan melimpah. 

Namun, meskipun kekayaan alam ini begitu besar, pertumbuhan ekonomi Indonesia seringkali dianggap stagnan, dengan tingkat pembangunan yang belum optimal. 

Fenomena ini dikenal dengan istilah "kutukan sumber daya" atau resource curse, di mana negara-negara yang memiliki kekayaan alam melimpah justru mengalami masalah dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan pembangunan yang merata.

Fenomena paradoks ini bukan hanya terjadi di Indonesia. Negara-negara lain seperti Venezuela, Nigeria, dan beberapa negara di Timur Tengah juga mengalami hal serupa. Resource curse terjadi ketika ketergantungan terhadap eksploitasi sumber daya alam justru menyebabkan masalah ekonomi, sosial, dan politik. 

Negara-negara yang seharusnya dapat memanfaatkan kekayaan alam mereka untuk membangun ekonomi yang kuat, malah terjebak dalam siklus kemiskinan, ketidakadilan, dan stagnasi. 

Menurut saya, ada beberapa faktor utama yang menyebabkan Indonesia terjebak dalam resource curse dan kesulitan untuk menjadi negara maju, meskipun sumber daya alamnya sangat melimpah:

1. Ketergantungan Terhadap Ekspor Barang Mentah
Salah satu masalah terbesar yang dihadapi Indonesia adalah ketergantungan yang sangat tinggi terhadap ekspor barang mentah. Indonesia mengekspor sejumlah besar komoditas mentah seperti batu bara, timah, kelapa sawit, dan bahan tambang lainnya. 

Ketergantungan ini membawa dampak negatif karena harga komoditas mentah sangat fluktuatif dan rentan terhadap perubahan pasar global. 

Saat harga komoditas sedang tinggi, perekonomian Indonesia mungkin mengalami sedikit peningkatan. Namun, saat harga anjlok, pendapatan negara pun turun drastis. Kondisi ini menyebabkan ekonomi Indonesia sangat bergantung pada faktor-faktor eksternal yang sulit dikendalikan. 

Selain itu, ekspor barang mentah tidak memberikan nilai tambah yang signifikan bagi ekonomi. Negara-negara maju, sebaliknya, lebih banyak mengekspor produk olahan yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi, seperti produk teknologi atau industri manufaktur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun