Mohon tunggu...
Muhammad Rudy arifin
Muhammad Rudy arifin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Lambung Mangkurat

Mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan Angkatan 2024 Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Indonesia Tidak Bisa menjadi Negara Maju walaupun Sumber Daya Alamnya Sangat Melimpah?

18 Oktober 2024   22:16 Diperbarui: 18 Oktober 2024   22:16 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Kurangnya Inisiatif Pengolahan Barang Mentah
Sumber daya alam yang melimpah seharusnya tidak hanya diekspor dalam bentuk mentah, tetapi diolah terlebih dahulu sehingga memberikan nilai tambah yang lebih tinggi. Sayangnya, Indonesia masih kurang dalam hal pengembangan industri pengolahan. 

Potensi besar dari batu bara, timah, hingga minyak sawit seringkali tidak diolah secara optimal di dalam negeri, sehingga nilai tambah ekonominya lebih banyak dinikmati oleh negara-negara lain yang membeli barang mentah dari Indonesia, kemudian mengolah dan menjualnya kembali dengan harga yang jauh lebih tinggi.

Kekurangan inisiatif ini, bisa jadi disebabkan oleh kurangnya investasi dalam riset dan teknologi pengolahan, serta regulasi yang kurang mendukung perkembangan industri hilir. 

Jika saja Indonesia lebih fokus pada pengembangan industri pengolahan, maka produk-produk yang dihasilkan bisa memiliki daya saing lebih tinggi di pasar internasional, meningkatkan pendapatan negara, menciptakan lapangan kerja baru, dan mengurangi ketergantungan pada ekspor barang mentah.

3. Situasi Politik yang Tidak Stabil dan Konflik Internal
Selain masalah ekonomi, faktor politik juga berperan besar dalam menghambat perkembangan ekonomi Indonesia. Pemerintahan yang tidak stabil, korupsi yang merajalela, serta konflik internal antar elite politik seringkali menghambat kebijakan-kebijakan yang seharusnya mendukung pertumbuhan ekonomi. Tidak jarang, kebijakan yang seharusnya fokus pada pembangunan jangka panjang justru terganggu oleh kepentingan politik jangka pendek.

Ketidakstabilan politik ini juga mempengaruhi iklim investasi di Indonesia. Investor, baik domestik maupun asing, membutuhkan kepastian hukum dan kebijakan yang stabil agar bisa menanamkan modal mereka dengan aman. Namun, jika iklim politik penuh dengan ketidakpastian, maka minat untuk berinvestasi pun menurun, sehingga pembangunan ekonomi terhambat.

Selain itu, korupsi juga menjadi penghalang besar bagi pertumbuhan ekonomi. Sumber daya alam yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat justru seringkali disalahgunakan oleh segelintir elit yang mencari keuntungan pribadi. Hal ini semakin memperparah kesenjangan ekonomi dan menghambat pemerataan pembangunan di berbagai daerah.

Solusi untuk Keluar dari Resource Curse
Agar Indonesia bisa keluar dari jeratan resource curse, diperlukan langkah-langkah strategis yang menyeluruh. Berikut beberapa solusi yang mungkin dapat dilakukan:

1. Diversifikasi Ekonomi
Indonesia perlu mengurangi ketergantungan pada ekspor barang mentah dengan mendorong sektor-sektor lain seperti industri manufaktur, teknologi, dan pariwisata. Dengan demikian, jika harga komoditas mentah turun, ekonomi tidak akan terlalu terpengaruh karena adanya sumber pendapatan lain yang lebih stabil.

2. Peningkatan Investasi dalam Teknologi dan Pendidikan 

Investasi dalam teknologi pengolahan sumber daya alam harus ditingkatkan agar Indonesia dapat menghasilkan produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi. Selain itu, pendidikan dan pelatihan yang fokus pada industri hilir dan teknologi juga harus diprioritaskan agar tenaga kerja Indonesia memiliki keterampilan yang dibutuhkan dalam era ekonomi modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun