Mohon tunggu...
Muhammad Rofy Nurfadhilah
Muhammad Rofy Nurfadhilah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis dan membaca merupakan cara yang paling elok dalam membunuh waktu.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menjadikan Berjalan Kaki sebagai Meditasi yang Dinamis

23 Oktober 2022   09:07 Diperbarui: 23 Oktober 2022   09:10 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apabila kita sudah sampai pada masa dimana hidup ini tak mempunyai makna apa-apa? Maka cobalah untuk bermeditasi sambil berjalan kaki, atau dalam kata lain, berjalan kaki sebagai bentuk meditasi yang dinamis.

Berjalan kaki memberikan banyak peluang pada kita untuk banyak "merenung" dan "berpikir" tanpa perlu bosan, karena kita melakukannya dengan tetap bergerak, dan mata kita masih bisa melihat banyak hal.

Berbeda dengan berlari, kita dituntut untuk "terlalu dinamis", karena pikiran dan hati kita pun menjadi "terlalu cepat" berubah seiring pergerakan kita yang berlalu dengan cepat.

Apa syarat terpenting agar berjalan kaki menjadi sebuah meditasi yang menenangkan jiwa?

Pertama, carilah alam terbuka yang tak banyak polusi udara.

Ya, hal ini menjadi pilihan trek terbaik saat kita ingin kegiatan berjalan kaki menjadi sebuah kegiatan yang lebih membantu bagi kesehatan mental; pikiran dan jiwa kita.

Polusi membuat kita terpapar "kotoran" yang merusak organ pernapasan. Bukannya menjadikan fisik dan mental kita sehat, tapi malah menjadikan kita lebih sakit secara fisik dan mental.

Alam terbuka; hijaunya dedaunan, air yang mengalir, lumut yang membalut bebatuan, suara kicauan burung merupakan kolaborasi apik yang mengiringi perjalanan kita.

Kesempatan untuk merenungi hakikat diri; keberadaan diri; tujuan hidup sampai merenungi kebesaran Tuhan akan terlahir saat kita berjalan kaki di alam terbuka nan sejuk.

Kedua, pakailah pakaian yang ringan dan alas kaki yang nyaman. Keduanya merupakan hal yang standar, namun cukup menentukan bagi kenyamanan perjalanan kita. 

Tidak perlu memakai stelan seperti hendak nongkrong atau pergi ke konser musik, kita hanya perlu memakai pakaian sehari-hari atau maksimalnya pakaian olahraga yang cukup nyaman bagi kita.

Ketiga, bawalah air secukupnya. Tubuh kita perlu terhidrasi dengan baik agar kegiatan berjalan kaki dan meditasi kita  menjadi lebih sehat.

Santai saja, tak perlu mencari lelah, tapi carilah rileksasinya saat kita mengayunkan kaki; langkah demi langkah. 

Sering-sering lah menghela nafas lebih dalam, dan keluarkan perlahan. Lihat kebesaran Tuhan di sekeliling kita, dan tinjaulah hakekat keberadaan kita yang sebenarnya: Siapa kita? Dari mana kita? Ada dimana kita? Dan akan kemana kita?

Alhasil, perjalanan kita dengan hanya sekedar berjalan kaki sambil merenungkan banyak hal tentang diri dan keberadaan Tuhan dan keagungan ciptaan-Nya merupakan meditasi dinamis yang efeknya luar biasa bagi kebermaknaan hidup kita. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun