Mohon tunggu...
Muhammad Rofy Nurfadhilah
Muhammad Rofy Nurfadhilah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis dan membaca merupakan cara yang paling elok dalam membunuh waktu.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pandemi Belum Berakhir, Hindari Kecanduan Pornografi Saat Berada di Rumah

19 Juni 2021   17:45 Diperbarui: 19 Juni 2021   19:47 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (foto: via kompas.com)

Apapun alasannya, mengisi waktu luang saat berada di rumah dengan hal yang negatif bukanlah solusi yang tepat. Pandemi memberikan ruang yang besar bagi kita untuk mengakses konten-konten porno saat lama berada di rumah.

Kemumetan karena tidak ada hal lain lagi yang dapat dilakukan merupakan penyebab utama seseorang mulai mengakses konten pornografi.

Bagaimanapun seseorang memahami tentang pornografi, secara sederhana pornografi dapat dipahami sebagai "konduktor" baik berupa tulisan, foto, lukisan, suara ataupun video yang menghantarkan seseorang berfantasi secara seksual. Hal inilah yang kemudian mampu memberikan efek kecanduan.

Melansir Kompas.com (25/3/2020), Ahli Bedah Saraf Rumah Sakit San Antonio, Amerika Serikat, Donald L. Hilton mengungkapkan bahwa kerusakan otak akibat kecanduan pornografi lebih berat dibandingkan kecanduan lainnya.

Kecanduan pornografi tidak hanya berpengaruh terhadap fungsi otak, namun juga merangsang tubuh, fisik, emosi sampai pada peningkatan perilaku seksual.

Alasan penting inilah yang seyogianya menjadi perhatian kita bersama saat harus menghadapi kenyataan yang tak menentu saat masih pandemi Covid-19 ini.

Adanya self control yang kuat bagi seseorang merupakan senjata yang ampuh dalam menghindarinya. Merencanakan kegiatan positif di setiap harinya dan berusaha merealisasikannya merupakan solusi paling mendasar dalam mengentaskannya.

Terkadang bukan karena adanya niat, namun karena adanya kesempatan. Hal ini pun harus menjadi perhatian.

Mempersempit ruang dalam mengakses gawai dan mengaturnya sedemikian rupa, ini pun merupakan solusi yang mendasar. Karena gawai merupakan media utama bagi konten-konten pornografi berada.

Kalau tidak terlalu penting, menyimpan gawai dan tak "menyentuhnya" merupakan keputusan yang bijak. 

Produktivitas merupakan kunci utama yang tak kalah penting. Pandemi belum berakhir, namun hal inilah yang mengajarkan kita betapa pentingnya belajar dan terus berkarya menghasilkan banyak hal yang positif.

So, tak harus pornografi yang mengisi kekosongan ruang bagi keseharian kita, namun masih ada beribu-ribu hal positif yang dapat kita lakukan saat pandemi ini. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun