Bersepeda, dulu dan saat ini, menjadi hobi yang tak hanya menyehatkan, namun juga cukup menyenangkan. Namun siapa sangka, berjalan kaki pun, yang merupakan aktivitas fisik paling primitif yang telah dilakukan manusia, juga bisa menjadi aktivitas yang sama menyenangkan dan menyehatkannya seperti halnya bersepeda.Â
Jika Anda mengira cuma bersepeda saja kegiatan yang paling cocok untuk mengisi waktu luang saat pandemi, maka hal itu merupakan suatu anggapan yang salah. Jika ditilik dari segi keunggulan, maka ada beberapa hal yang menjadikan berjalan kaki menjadi hobi, olah raga bahkan kebutuhan yang paling aman, ramah dan menyenangkan.
Tak perlu "perangkat keras"
Ya, berjalan kaki merupakan aktivitas sederhana yang tak memerlukan "perangkat keras" seperti halnya bersepeda. JIka Anda khawatir dan bahkan ketakutan sepeda Anda yang berharga jutaan hingga puluhan juta hilang saat terparkir, maka tak ada salahnya bila Anda memulai tren baru dengan berjalan kaki.
Dikemanakan sepedanya? Mungkin bisa Anda jual, dan sebagian uangnya bisa Anda dermakan untuk mereka yang kekurangan.
Santai, namun tetap menyehatkan
Seperti air yang mengalir yang cenderung lebih jernih dari air yang tergenang, perlahan tapi pasti, aktivitas berjalan kaki pun pastinya akan sama-sama membakar kalori, seperti aktivitas fisik lainnya. Namun, Anda tak perlu cepat-cepat melakukannya, karena berjalan kaki menghendaki ketenangan saat melakukannya.
Tak menghalangi pengendara lain
Jika dilakukan di jalan raya, maka Anda mempunyai trotoar yang sudah pasti menjadi hak Anda untuk berjalan kaki. Bila sepeda cenderung menghalangi pengendara lain, dikarenakan Indonesia minim jalur khusus untuk pengendara sepeda, maka berjalan kaki sudah pasti mempunyai "wilayahnya" tersendiri. Anda bebas, namun tetap harus menjaga sopan-santun dengan pejalan kaki lain, tentunya.
Membantu melawan depresi
Menurut  Jeff Miller, Ph.D seorang psikolog Saint Xavier University seperti dilansir Kompas.com (01/19), mengungkapkan bahwa berjalan kaki memberikan dampak positif seperti sebuah energi. Berjalan kaki mampu mengendalikan perasaan menjadi berbunga-bunga, meningkatkan rasa antusias, sukacita, kegembiraan dan kepekaan. Pasalnya berjalan kaki sama-sama mampu meningkatkan hormon endorfin dalam otak yang membuat diri kita merasa lebih baik.
Penelitian menunjukkan, berjalan kaki rutin selama tiga kali per minggu mampu membakar 350 kalori dan terbukti bisa mengurangi gejala depresi hampir seefektif obat antidepresan.
Berjalan kaki di alam terbuka
Keunggulan lain yang tak kalah menarik, Anda bisa melakukan aktivitas berjalan kaki di alam terbuka di sekitaran rumah Anda. Bahkan di alam terbuka yang hampir tak mampu dijangkau oleh sepeda.
Kalau punya budget lebih, bahkan tak ada salahnya untuk pergi ke hutan yang tak terlalu dalam untuk melakukan hiking ringan sebagai bagian dari aktivitas berjalan kaki Anda. Pemandangan hijau serta udara yang sejuk menjadi nilai lebih saat Anda berjalan kaki di kawasan tersebut.
Itulah sederet keunggulan aktivitas berjalan kaki yang tak kalah menyenangkannya dengan bersepeda. Jadi, bila Anda, yang bosan atau tak punya sepeda, maka tak ada salahnya untuk mulai menggeluti hobi berjalan kaki yang begitu ramah tersebut.Â
Selamat berjalan kaki ria. Tetap perhatikan protokol kesehatan, ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H