Mohon tunggu...
Muhammad Rofy Nurfadhilah
Muhammad Rofy Nurfadhilah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis dan membaca merupakan cara yang paling elok dalam membunuh waktu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengoptimalkan Peran Orangtua dalam Menularkan Kebiasaan Membaca pada Anak

13 Juni 2020   14:35 Diperbarui: 13 Juni 2020   14:32 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membaca, dari https://penerbitbmedia.com

Tahun ajaran baru akan segera dimulai, namun pembelajaran masih akan dilakukan secara daring. Peran orang tua dalam melejitkan kemampuan Sang Anak ketika belajar di rumah menjadi sangat besar. Terlebih-lebih, dalam menanamkan kebiasaan membaca.

Kebiasaan tersebut sangat penting untuk ditanamkan, mengingat, membaca merupakan gerbang utama dalam membuka gudangnya ilmu, yaitu buku.

Menilik data UNESCO, seperti yang dilansir Kominfo.go.id, Indonesia berada di urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya minat bacanya masih sangat rendah.

Menurut data tersebut, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001 persen. Artinya, dari 1000 orang Indonesia, hanya satu orang yang rajin membaca.

Diantara yang paling mendasar adalah sejauh mana peran pendidikan mampu menanamankan budaya baca sejak dini. Meningkatkan kebiasaan membaca pada anak bukan semata-mata tugas pedidikan sekolah, namun juga pendidikan keluarga.

Peran orang tua dalam menularkan kebiasaan tersebut menjadi hal sulit apabila tidak ada iktikad yang sungguh-sungguh dalam melakukannya.

Ketika kebijakan belajar di rumah masih berlaku, kebiasaan membaca pada anak dapat ditularkan dengan mengoptimalkan peran orang tua di dalamnya.

Menata buku dengan rapi

Salah satu hal yang paling sederhana dalam mengoptimalkan peran orang tua selama di rumah, yaitu dengan mulai mengajak Sang Anak untuk melibatkan diri dalam merapikan buku-buku yang ada.

Dengan mengajaknya merapikan buku, menatanya seperti layaknya di toko buku sesuai kategori atau genrenya merupakan kegiatan yang menyenangkan. Tidak hanya melekatkan Sang Anak pada dunia buku, namun juga mampu mendidiknya untuk peduli pada sumber bacaan.

Memang, dengan merapikannya tidak serta merta langsung membentuk kebiasaaan membaca pada anak, tapi, setidaknya, itulah kegiatan pertama untuk mengawalinya.

Melibatkan diri dengan memberi contoh yang baik

Memerintah dengan lisan sesekali memang tidak masalah, namun hal tersebut akan menjadi sesuatu yang menjemukan apabila terus dilakukan. Dengan melibatkan diri langsung melalui contoh yang baik, menjadi sebuah keniscayaan.

Orang tua membaca buku di waktu-waktu senggangnya di hadapan Sang Buah hati merupakan pemandangan real yang mampu menyihir mereka untuk sama-sama terlibat.

Membuat program keluarga yang melibatkan buku

Ayah dan ibu bersama Sang Anak bisa membuat game yang melibatkan diri mereka untuk berinteraksi dengan buku. Membuat semacam kuis atau teka-teki yang jawabannya harus dicari dalam sebuah buku, misalkan, merupakan contoh nyata dari kegiatan tersebut.

Secara tidak langsung, penanaman kebiasaan membaca pada anak akan mulai terasah melalui kegiatan tersebut.

Membuat jadwal membaca

Semua anggota keluarga bermusyawarah dan menyepakati kapan saja waktu yang bisa dipakai untuk membaca adalah terobasan selanjutnya dalam menanamkan kebiasaan membaca pada anak.

Hal ini bisa saja mengikat, namun akan menjadi sesuatu yang menyenangkan apabila dilakukan secara bersama-sama, dalam suasana santai.

Menyimpan dulu smartphone dan pekerjaan masing-masing selama kegiatan membaca sedang berlangsung merupakan syarat yang harus dipenuhi dalam kegiatan ini.

Smartphone dan buku jika difungsikan memang merupakan sama-sama sumber bacaan, namun keduanya memiliki perbedaan yang mendasar.

Keberadaan buku jauh lebih penting ketimbang smartphone dalam menanamkan kebiasaan membaca pada anak, karena dalam buku tidak banyak hal lain yang akan mengganggu, selain bacaan yang ada di dalamnya.

Sembari menunggu penormalan baru benar-benar berlaku di sekolah, tidak salahnya untuk melakukan beberapa hal tersebut sebagai optimalisasi peran orang tua dalam menanamkan kebiasan baca pada anak.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun