Wacana penormalan baru sudah mulai disambut, sekolah swasta harus mulai berbenah diri agar dapat memperoleh angin segar jika pandemi Covid-19 masih belum berakhir untuk satu atau dua tahun ke depan. Merencanakan pembiayaan disesuaikan dengan kondisi dan segala kemungkinan yang akan terjadi adalah wajib adanya.
Dengan membentuk staf khusus di internal sekolah untuk memikirkan persoalan pembiayaan merupakan awal untuk membuka berbagai peluang solusi tersebut. Melakukan brainstorming bisa dilakukan di dalamnya.
Merintis bisnis sendiri
Sekolah swasta yang berada dibawah naungan yayasan yang telah maju, mungkin, hal ini telah dilakukan dan sudah berjalan dengan baik. Sehingga, persoalan pembiayaan sekolah swasta saat pandemi Covid-19 ini tidak begitu berat untuk diatasi.
Sekolah-sekolah swasta yang baru berkembang seyogianya harus segera meniru dan mulai merintis sebuah bisnis atau jenis usaha tertentu sebagai pemasukan lain, selain dari SPP dan BOS.
Dana awal bisa dari kas yayasan untuk sementara, atau bisa melakukan pinjaman ke bank atas nama lembaga atau ayayasan yang menaungi sekolah tersebut, tentunya.
Ide bisnis bisa dimulai dari potensi sekolah tempat dimana sekolah tersebut berdiri. Kalau dekat kawasan pertanian, misalkan, maka tidak ada salahnya mencoba sektor pertanian sebagai tumpuan usahanya.
Jalan lainnya, tentu, bisa menanyakan dan bermusyawarah dengan para orang tua guna menemukan jenis usaha yang cocok.
Semangat kerja sama; gotong royong dan merasa memiliki adalah kunci utama guna tercapainya usaha yang dirintis tersebut. Sehingga persoalan pembiayaan sekolah swasta saat pandemi Covid-19 sekalipun akan mudah teratasi.
Anda, yang kebetulan bekerja di salah satu sekolah swasta atau bekerja dalam suatu yayasan yang menaungi berbagai unit lembaga pendidikan, sudah seyogianya berpikir keras mengenai persoalan pembiayaan ini.Â
Jika sudah menemukan solusi terbaik, tidak salahnya untuk berbagi solusi dengan lembaga lain, agar nilai-nilai sosial di saat pandemi Covid-19 yang belum diketahui pasti akhirnya ini dapat semakin terjalin.