Setelah semua tahu posisi dirinya dalam keluarga dengan berbagai hak dan kewajibannya, maka yang harus dipahamkan bagi segenap anggota keluarga adalah adanya saling menghargai privasi masing-masing individu. Sang Ayah yang mempunyai waktu privasi dalam bekerja, misalkan, maka jangan sampai Sang Anak atau anggota keluarga yang lain menjadi 'pengganggu'. Maka, hal semacam ini harus dibicarakan dengan penuh kelembutan hati.
Sama-sama menyirami rohani dengan pesan kebaikan
Ya, di bulan Ramadan ini adalah kesempatan terbaik untuk saling memotivasi diri dengan nilai-nilai kebaikan. Bersepakat untuk sama-sama mengikuti kajian rutin keagamaan baik yang ada di layar televisi ataupun internet menjadi sesuatu yang akan membuat rohani sejuk. Ketika setiap individu tersirami, maka harmoni dalam keluarga pun akan terjalin dengan sendirinya.
Ibadah bersama-sama yang dilakukan di rumah pun, merupakan aktivitas lain yang dapat memberikan kesejukan bagi seluruh anggota keluarga.
Step by step menempuh keharmonisan dalam keluarga tak melulu dengan suguhan materi yang melimpah, namun dengan sedikit kewibawaan dari Sang Pemimpin utama, yaitu ayah, dalam meracik aturan dan cara komunikasi yang baik dengan sesama anggota keluarga, maka tujuan utama dalam memperoleh kebahagiaan dalam balutan keluarga yang harmonis bukanlah isapan jempol semata.  Â
Ketika menghadapi situasi yang penuh dengan ketidakpastian ini, keluarga menjadi tameng utama dalam menggapai sebuah kebahagiaan. Maka, mengelola keharmonisan keluarga adalah sebuah keniscayaan yang harus dipahami dan dilakukan. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H