"Peran Koperasi Unit Desa Dalam Membangkitkan Perekonomian Petani Sawit Pasca Covid 19 di Kabupaten Banyuasin"
Pandemi covid 19 Â memberikan dampak yang begitu besar bagi sektor usaha tani kelapa sawit masyarakat yang ada di Kabupaten Banyuasin, covid 19 melumpuhkan sektor perekonomian, bukan hanya di Indonesia, tetapi hampir seluruh Negara di dunia (Hamzah, 2021). Covid 19 memberikan dampak yang begitu besar bagi sektor pertanian terkhusus perkebunan kelapa sawit rakyat di Kabupaten Banyuasin.Â
Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor CPO ke berbagai Negara. Dampak dari covid 19 ekspor CPO Indonesia mengalami penurunan sebesar 77,36%. Sebelum pandemi covid 19, Indonesia mampu mengekspor CPO sebesar 371.00 ton, pada saat pandemi melanda dunia, Indonesia hanya mampu mengekspor CPO sebesar 84.000 ton. Hal tersebut dikarenakan adanya pembatasan keluar masuk antar Negara guna memutus mata rantai covid 19 (Nainggolan et al., 2021).
Dampak covid 19 berpengaruh terhadap perekonomian petani kelapa sawit  walaupun harga (TBS) pada saat pandemi covid 19 mengalami penaikan, akan tetapi terjadi kelangkaan pupuk diakibatkan peraturan Pemerintah membataskan pergerakkan masyarakat termasuk mode transportasi guna memutuskan penyebaran covid 19. Selain dampak dari covid 19, petani kelapa sawit rakyat juga memiliki kendala yakni tidak memiliki transportasi untuk mengangkut (TBS) ke (PKS), sehingga membuat petani sangat bergantung pada perantara toke.
Dengan adanya KUD sangat membantu permasalahan petani kelapa sawit. Keanggotaan KUD bersifat sukarela dan terbuka. KUD pada umumnya bertujuan untuk melindungi dan membantu anggotanya sehingga terwujudnya tujuan dari KUD mensejaterahkan anggotanya terwujud. (Batubara et al., 2018).
KUD merupakan sebuah lembaga yang berasas kekeluargaan dan berbadan hukum yang didirikan untuk membantu perekonomian anggotanya. Peran KUD sangatlah diharapkan oleh petani kelapa sawit sebagai anggotanya, dengan adanya KUD sangat berperan dalam pemulihan perekonomian petani kelapa sawit pasca covid 19 yang mengakibatkan pendapatan petani menurun karena tingginya biaya produksi.Â
Dimana tingginya biaya produksi ini diakibatkan oleh kenaikan harga pupuk sebesar 26,48% , dan kenaikan biaya tenaga kerja sebesar 18,96% dengan total kenaikan biaya produksi sebesar 18,73%. Akibat dari tinggi nya harga pupuk membuat petani sawit menunda pemupukkan dan mengakibatkan produktivitas kelapa sawit menurun. Hal ini dikarenakan peraturan pemerintah PSBB guna mempercepat pemutusan mata rantai covid 19. Hal ini berdampak pada pendistribusian pupuk yang terhambat, selain itu biaya tenaga kerja ikut naik. (Nainggolan et al., 2021).
Dampak dari covid 19 menjadikan program simpan pinjam KUD sangat berperan dalam membantu pemulihan perekonomian masyarakat di Kabupaten Banyuasin pasca pandemi covid 19. Dengan adanya KUD masyarakat terbantu permasalahan keuangan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya perawatan perkebunan kelapa sawit, sehingga masyarakat dapat lebih mandiri serta mampu menstabilkan perekonomian pasca covid 19.
Selain memberikan pinjaman dana, KUD juga memberikan jasa agar anggotanya mudah memperoleh barang kebutuhan produksi dengan harga yang terjangkau oleh para anggotanya, akan tetapi tidak dengan harga pupuk. Selain itu KUD juga berperan membantu petani kelapa sawit menyediakan transportasi pendistribusian (TBS) ke (PKS) dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan menjual ke toke sawit (Batubara et al., 2018).
Dengan adanya KUD ini sudah cukup membantu permasalahan petani kelapa sawit akibat pandemi covid 19, yang ditandai dengan meningkatnya biaya produksi petani kelapa sawit dan tidak sejalan dengan produktivitasnya yang menurun, karena petani kelapa sawit tidak sanggup membeli pupuk akibat pandemi covid 19 pupuk langakah biaya mahal. Peran KUD sebagai mitra petani sangat dibutuhkan untuk menstabilkan perekonomian pada saat pandemi dan pasca pandemi covid 19 membantu peminjaman dana untuk kebutuhan hidup dan biaya perawatan perkebunan sawit. Dan KUD telah ikut berperan membantu petani mendistribukan (TBS) nya untuk dijual langsung ke (PKS).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H