Sementara itu, sampah anorganik berupa kemasan plastik dan botol akan diolah menjadi ecobrick. Produk ini merupakan olahan dari sampah plastik yang dipotong kecil-kecil dan dipadatkan di dalam botol. Selanjutnya, ecobrick dapat dijadikan bahan dasar kerajinan seperti meja dan kursi.
"Jadinya lebih ke pengelolaan secara mandiri. Sesuai dengan visi kami, Desa Sempol yang berkelanjutan, mandiri, dan ramah lingkungan dalam penanggulangan dan pengelolaan sampah, " Ujarnya.
Untuk menjalankan pengelolaan sampah tersebut, KKN 22 UMD membentuk Komunitas Papeling. Semenjak dibentuk pada Senin (31/7/2023) lalu, Komunitas Papeling sudah memulai langkah sosialisasi ke SDN 1 Sempol dan SMPN 1 Ijen (pada (1-2/8/2023). Rencananya, dalam waktu dekat sosialisasi akan dilakukan lebih nyata dengan mengadakan study tour ke TPA yang sudah direvitalisasi.
Sebagai informasi, KKN 22 UMD terdiri atas 12 mahasiswa, yakni Rif'an Rohmat sebagai koordinator desa dengan anggota Eka Dewi, Almas Firdaus, Rahmatiyah Al Maulani, Mita Eka, Dimas Galih, Dwija Rahmadi, Rizqi Hasan, Luthfiyyah Nuur, Holifatus Isrania, Viona Pertiwi, dan Natascia Iphonne. Mereka adalah bagian dari 2.199 mahasiswa yang diterjunkan Unej untuk melaksanakan KKN mulai 12 Juli -- 21 Agustus 2023 mendatang. KKN 22 UMD diterjunkan di Desa Sempol, Kecamatan Ijen, Bondowoso. Sampai 21 Agustus mendatang, KKN 22 UMD akan terus mendampingi Komunitas Papeling bentukannya sampai dapat berjalan sendiri. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H