Mohon tunggu...
Muhammad Rizqi Hasan
Muhammad Rizqi Hasan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S-1 Sastra Indonesia Universitas Jember

Menyukai budaya, ilmu, dan kamu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gandeng DLH Bondowoso, Komunitas Papeling Awali Revitalisasi TPA Desa Sempol

10 Agustus 2023   14:22 Diperbarui: 10 Agustus 2023   14:26 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komunitas Papeling didampingi KKN UMD memilah sampah yang tertumpuk bercampur dengan tanah saat melakukan pembersihan TPA yang terletak di areal peternakan Desa Sempol, Kecamatan Ijen, Bondowoso pada Senin (8/8/2023). (KKN 22 UMD/DEWI)

Bondowoso - Komunitas Peduli Lingkungan (Papeling) bentukan KKN 22 UMD memulai langkah revitalisasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) pada Senin (7/8/2023) sore. Untuk mempersiapkan penataan ulang, Komunitas Papeling bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bondowoso terlebih dahulu melakukan pembersihan tempat pembuangan yang terletak di areal peternakan Desa Sempol tersebut. Menurut Koordinator Desa KKN 22 UMD, Rif'an Rohmat, revitalisasi dilakukan karena kondisi TPA yang kurang baik pengelolaannya.

"Sampah yang terkumpul di sana hanya ditumpuk lalu dibakar, tentunya kan tidak baik untuk lingkungan," ujarnya.

Kondisi TPA yang terletak di areal peternakan Desa Sempol, Kecamatan Ijen, Bondowoso pada Kamis (13/7/2023). (KKN 22 UMD/DEWI)
Kondisi TPA yang terletak di areal peternakan Desa Sempol, Kecamatan Ijen, Bondowoso pada Kamis (13/7/2023). (KKN 22 UMD/DEWI)

Oleh karena itu, KKN 22 UMD menginisisasi revitalisasi TPA dengan menggandeng DLH Bondowoso yang dianggap berwenang menangani persoalan pengelolaan sampah. Pembersihan dilakukan dengan memilah terlebih dahulu sampah-sampah yang sudah tercampur dengan tanah menggunakan garuk, lalu menaikkan ke truk untuk kemudian diangkut ke TPA Bondowoso.

Komunitas Papeling didampingi KKN UMD memilah sampah yang tertumpuk bercampur dengan tanah saat melakukan pembersihan TPA yang terletak di areal peternakan Desa Sempol, Kecamatan Ijen, Bondowoso pada Senin (8/8/2023). (KKN 22 UMD/DEWI)
Komunitas Papeling didampingi KKN UMD memilah sampah yang tertumpuk bercampur dengan tanah saat melakukan pembersihan TPA yang terletak di areal peternakan Desa Sempol, Kecamatan Ijen, Bondowoso pada Senin (8/8/2023). (KKN 22 UMD/DEWI)

Bantuan armada truk dari DLH ini berawal pada Jumat (14/7/2023) lalu, KKN 22 UMD yang diwakili Rif'an Rohmat dan Rizqi Hasan mendatangi Kantor DLH Bondowoso dengan maksud menjalin kerja sama. Menurut Rif'an, awalnya KKN 22 UMD bermaksud mendirikan bank sampah unit guna menangani persoalan pengelolaan sampah di Desa Sempol. Sampah-sampah yang terkumpul di bank sampah unit akan diambil oleh Bank Sampah Induk Bondowoso. Berbekal maksud tersebut, pihaknya mendatangi DLH untuk berkonsultasi perihal teknis dan persyaratan pendirian dan pengelolaan bank sampah. Namun, dengan pertimbangan biaya, waktu, dan tenaga yang digunakan untuk perjalanan dari Bondowoso ke Kecamatan Ijen tidak sebanding dengan laba yang akan didapatkan. Oleh karenanya, DLH menyarankan untuk melakukan pengelolaan secara mandiri terhadap sampah yang dihasilkan warga Desa Sempol.

Input Rif'an dan Hasan selaku perwakilan KKN UMD 22 berfoto bersama Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3, dan RTH, Erfan, setelah melakukan konsultasi mengenai pengelolaan sampah di Kantor DLH Bondowoso pada Jumat (14/7/2023) lalu. (Foto: istimewa) 
Input Rif'an dan Hasan selaku perwakilan KKN UMD 22 berfoto bersama Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3, dan RTH, Erfan, setelah melakukan konsultasi mengenai pengelolaan sampah di Kantor DLH Bondowoso pada Jumat (14/7/2023) lalu. (Foto: istimewa) 

Berbekal hasil pertemuan tersebut, KKN 22 UMD merubah rencana yang sebelumnya adalah pendirian bank sampah unit menjadi revitalisasi TPA. Rencananya, sampah yang terkumpul di TPA akan dikelola secara mandiri. Sampah dikategorikan menurutnya jenisnya, yakni organik, anorganik, dan sisa pakan ternak. Untuk pengolahan, sampah organik akan dijadikan pakan maggot. Oleh karenanya, di TPA yang sudah terrevitalisasi tersebut rencananya juga akan dibuatkan rumah maggot beserta ternak.

Komunitas Papeling didampingi KKN UMD menaikkan sampah yang sudah digaruk ke truk DLH saat melakukan pembersihan TPA yang terletak di areal peternakan Desa Sempol, Kecamatan Ijen, Bondowoso pada Senin (8/8/2023). (KKN 22 UMD/DEWI)
Komunitas Papeling didampingi KKN UMD menaikkan sampah yang sudah digaruk ke truk DLH saat melakukan pembersihan TPA yang terletak di areal peternakan Desa Sempol, Kecamatan Ijen, Bondowoso pada Senin (8/8/2023). (KKN 22 UMD/DEWI)

"Target kami adalah menciptakan ekonomi sirkular. Dalam artian, sampah organik yang sudah terkumpul akan diurai oleh maggot. Nanti maggotnya bisa jadi pakan ternak, langsung diberi lele atau ayam di situ. Sementara bekas maggotnya bisa jadi pupuk," tutur Rif'an.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun